FIRST DRIVE | Mercedes-Benz E300 2017: “Steady As She Goes”

FIRST DRIVE | Mercedes-Benz E300 2017: “Steady As She Goes”

Saya pernah beberapa kali menumpangi taksi liar dalam hidup saya; itu adalah pengalaman yang tak terhitung dalam sebuah perjalanan konstan. Dari merasakan kecepatan 176 km/jam duduk di kursi belakang Crown Vic dengan FDR Drive di Manhattan, hingga bertemu seorang yang benar-benar membalikkan badan dan berkata Chicane” di Palermo, Sisilia, setelah ia menerobos lalu-lintas dan menikung layaknya seorang Fernando Alonso. Saya pun bertahan dengan berbagi cerita pengalaman dengannya.

Dan, ada yang paling gila. Ini terjadi hampir 19 tahun lalu di Lisbon, Portugal. Taksi yang saya tumpangi adalah Mercedes-Benz W124 E-Class, dengan transmisi manual lima kecepatan, dan sopirnya merasa bahwa dia adalah seorang Ayrton Senna, atau setidaknya sangat mirip dengan dia.

Saya tidak begitu yakin kapan saya pernah melihat gerakan downshifting yang tidak diperlukan  dalam hidup saya – mungkin hanya dalam film “Fast & Furious” yang pertama – namun di saat saya menyadari kematian terasa sangat dekat (walaupun orang ini cukup handal), saya hanya bisa mengingat betapa tenangnya taksi Mercedes itu.

Hal yang lucu terjadi ketika saya keluar dari bandara Lisbon untuk menghadiri peluncuran terbaru dan (klaim Mercedes) terbesar dari E-Class W213 generasi kelima. Secara mengejutkan, taksi yang saya tumpangi ini akan segera menjadi gen terakhir dari E-Class W212. Saling berhubungan, bukan?

FIRST DRIVE | Mercedes-Benz E300 2017: “Steady As She Goes”

Jika S-Class merupakan permata di mahkota Mercedes, justru E-Class telah lama menjadi mahkota itu sendiri. Dari 2010 hingga 2014, model E-Class terjual lebih dari 60.000 unit per tahun di AS pada 2015, dengan jumlah konsumen W212 sebanyak 49.736 unit, jumlah yang membanggakan untuk sebuah mobil mahal di tahun terakhir dari masa produksinya.

Seri E-Class adalah model terlaris ketiga yang dijual Mercedes-Benz di market Amerika Utara setelah C-Class dan model M yang sekarang menjadi GLE-Class. Namun, di Eropa, penjualan E-Class justru lebih baik, rata-rata 100 ribu unit per tahun sejak tahun 2010. Dan, ya, bentuknya memang mirip dengan taksi yang membawa saya ke hotel.

Tentu saja, untuk menggantikan model dengan volume yang besar seperti E-Class, bukanlah tugas yang gampang dan mudah. Jadi, apakah mungkin jika W213 terbaru ini akan memiliki kesempatan untuk dapat menyamakan kesuksesan pendahulunya?

 FIRST DRIVE | Mercedes-Benz E300 2017: “Steady As She Goes”

Sebelum menjawab hal itu, mari kita lihat apa saja yang membuat E-Class terbaru ini sangat istimewa. Hal terbaik pertama untuk memulai adalah tampilannya dan, saya pikir, sangat baik  untuk mengatakan bahwa mobil baru ini terlihat lebih bagus daripada sebelumnya.

Tentu saja, E-Class memiliki kemiripan dari C-Class dan S-Class. Suatu kesengajaan yang tidak diragukan lagi, namun Mercedes telah menggambarkan dirinya untuk masuk ke dalam ruang teka-teki desain lama BMW: Satu sosis, untuk tiga model roti. Hei, tapi itu tetaplah sebongkah daging yang terlihat menggiurkan untuk dipandang, terutama jika terbalur warna matte.

Begitu juga pada sisi interiornya; bebas untuk berpikir jika isi perut E akan senikmat S-Class atau sedikit lebih enak dari C. Bagaimanapun juga, desain dashboard dengan bahan material terbaik terus berlanjut.

Tipe E-Class telah memiliki dashboard yang sepenuhnya digital dengan tiga penampilan yang berbeda: Normal, Sport, dan Eco. Untuk tampilan Normal seperti layaknya speedo dan tachometer yang normal. Sedangkan untuk Sport akan menubah instrumen menjadi berwarna kuning. Mengapa tidak?

FIRST DRIVE | Mercedes-Benz E300 2017: “Steady As She Goes”

Untuk tampilan Eco, maka posisi tachometer akan berada di tengah, dan terlihat sedikit terlalu Prius-y bagi selera saya, meskipun saya rasa memang itu intinya. Di saat mode Normal, tampilan tachometer virtual pun dapat diganti dengan informasi lain, salah satunya peta.

Nampaknya, satu-satunya E-Class yang akan hadir di Amerika pada akhir musim panas ini adalah E300; yang ditenagai oleh mesin 2.0-liter, turbocharged empat-silinder untuk menghasilkan tenaga sebesar 241 hp dengan torsi 370 Nm. Mungkin itu terdengar sangat besar, namun sangat terasa kompetitif jika dibandingkan dengan, katakanlah, BMW 528i (240 hp, 353 Nm). Tak perlu takut, wahai para penikmat kecepatan, potensial dari W213 yang lebih kuat akan segera terlihat.

Untuk E43 akan menggunakan mesin twin-turbo V-6, dan E63 akan memakai mesin 4.0-liter, twin-turbo V-8 terbaru, dan akan disematkan logo AMG pada keduanya. Kemudian, W213 versi diesel dan hybrid pun akan segera hadir.

Antaran tenaga mesin akan dialihkan ke roda melalui transmisi otomatis 9-kecepatan terbaru yang halus dari Mercedes. E300 juga telah menganut sistem drivetrain RWD dan AWD, dan menurut perkiraan, mobil ini mampu menggapai kecepatan 100 km/jam dalam waktu 6,2 detik. Saat berada di jalan, kesan luar biasa sangat terlihat dari sosok kokohnya; dalam arti kata Benzian yang terbaik.

 FIRST DRIVE | Mercedes-Benz E300 2017: “Steady As She Goes”

Model E terbaru ini terasa sangat nyaman untuk dikendarai. Saat melaju di jalan yang mulus, saya merasa sulit untuk memikirkan mobil lainnya yang sama seperti ini. Saya tidak menyangka jika C-Class W205 yang ada saat ini juga terasa begitu nyaman, namun memang kedua mobil ini telah menggunakan sasis MRA yang sama. Sepertinya penambahan ekstra sebanyak 99 mm pada wheelbase E-Class berhasil menciptakan perubahan yang sangat besar.

Untuk mobil berukuran besar seperti ini, pengendaliannya terbilang sangat baik, meskipun tentu saja akan ada perubahan selanjutnya dari versi AMG. Beberapa ada yang mengatakan, jika kursi belakang masih terasa sempit. Itulah sebabnya mengapa Mercedes membangun versi wheelbase panjang untuk pasar China.

Mercedes telah menaikkan sistem permainan semiautonomous milik E menjadi sangat baik. Sistem ini disebut Drive Pilot, dan ini adalah beberapa poin besarnya: E300 dapat mengikuti mobil di depannya sampai dengan kecepatan 208 km/jam. Selama berada di jalur aman, Anda dapat melepas tangan Anda dari kemudi. Sesekali peringatan akan muncul untuk memberitahu Anda untuk kembali menggenggamnya. Namun, dengan mudah, Anda hanya perlu menyentuhnya dengan menggunakan satu atau dua jari pada kemudi, dan mobil akan tetap melaju secara aman tanpa kendali.

Di saat Drive Pilot masih menyala, Anda dapat memainkan lampu sein untuk mengubah jalur ke arah yang diinginkan. Setelah berada di jalur yang diinginkan, matikanlah lampu sein. Di Amerika, sistem ini telah menggunakan GPS yang secara otomatis dapat menyesuaikan batas kecepatan, meskipun Anda dapat melaju lebih dari  itu (dalam arti kecepatan) dengan hanya mendorong tangkai cruise control.

FIRST DRIVE | Mercedes-Benz E300 2017: “Steady As She Goes”

Kembali ke pertanyaan awal: Apakah E-Class 2017 nantinya akan dapat bersaing sebagai mobil pengganti?

Menurut saya, W213 sangat cocok untuk mewakili sebuah E-Class. Selain itu, mobil ini adalah salah satu sedan terbaik yang sangat kuat, terlepas dari tahun pembuatan, model, dan logo tambahan. Lebih besar, lebih ringan, berteknologi, lebih aman, lebih tampan, dan jauh lebih elegan daripada sebelumnya.

E-Class W213 sekiranya juga harus menjadi sebuah kesuksesan untuk Mercedes-Benz – dengan asumsi masih banyak orang memilih sedan yang irit bahan bakar dibandingkan sebuah SUV yang boros. Sepertinya, para sopir taksi Portugis pastinya akan sangat terkejut.

***

 

Q&A WITH CHIEF ENGINEER, MICHAEL KELZ

 

FIRST DRIVE | Mercedes-Benz E300 2017: “Steady As She Goes”

Model E-Class adalah sebuah mobil yang memiliki arti penting untuk Mercedes-Benz selama beberapa dekade ini. Apakah masih seperti itu?

Mobil ini benar-benar menjadi sebuah inti dari Mercedes, dan juga MRA. Sebuah rancangan untuk sistem drivetrain rear-wheel-drive terbaru. MRA telah menjadi bagian dasar dari C-Class, GLC, dan generasi berikut dari CLS. Beberapa rancangan komponen dan sistem elektrikal juga akan mulai masuk ke generasi S-Class. Dari hari pertama kami mengembangkan MRA, E-Class selalu menjadi yang paling penting.

Para pengguna berbagai model E-Class terbilang sangat banyak dari para supir taksi Dusseldorf bermesin diesel hingga model E63 AMG. Apakah untuk memenuhi suatu permintaan dapat memuaskan yang lainnya?

Terdapat beberapa keuntungan bagi setiap pelanggan. Para supir taksi akan mendapat mobil yang memiliki struktur bodi yang ringan, kaku, dan keras. Sementara keuntungan untuk para pengendara AMG adalah banyaknya komponen mobil mereka yang diproduksi dalam jumlah besar dengan harga yang murah. Dan, terakhir, bagi konsumen yang hanya menempuh jarak berkendara 20.000 km per tahun  akan mendapat keuntungan setara dengan kendaraan yang memenuhi persyaratan dari pengendara yang menempuh jarak 400 ribu km per tahun.

Apa yang paling membuat Anda berpikir keras selama program pengembangan?

Sistem kelistrikan terbaru, head unit, dan sistem bantuan berkendara seperti Drive Pilot, yang berdampak pada mesin, transmisi, rem dan juga sistem kemudi. Kemudian hal teknis umum; seperti sasis, mesin, bodi merupakan pekerjaan yang cukup banyak namun dapat langsung dikerjakan. Rancangan dan sistem kelistrikan adalah sebuah tantangan yang besar, terutama hal ini akan menjadi basis dari seluruh mobil yang akan dibuat di masa mendatang.

Berapa banyak varian E-Class yang mampu Anda buat?

Saya tidak dapat menyebutkan pada saat ini, karena tidak ada satu pun dari mobil tersebut yang benar-benar sama. Kami tidak pernah menghitungnya, dan saya sendiri tidak mengetahui apakah kami dapat membangun seluruh varian yang sama.

 

MERCEDES-BENZ E300 2017 

  • Harga dasar: US$54.000 (est)
  • Layout kendaraan: Mesin-depan, RWD/AWD, 5-penumpang, sedan 4-pintu
  • Mesin: 2.0L/241-hp/370 Nm turbocharged DOHC 16-valve I-4
  • Transmisi: Otomatis, 9-kecepatan
  • Bobot berat: 1.860-1.928 kg (mfr)
  • Wheelbase: 2.938 mm
  • P x L x T: 4.922 x 1.851 x 1.468 mm
  • Akselerasi, 0-100 km/jam: 6,2 detik (MT est)
  • Konsumsi EPA kota/tol/komb: 9,4-9,8/14-14,5/11,1-11,5 km/l (est)
  • Konsumsi energi, kota/tol: 147-153/99-102 kW-hrs/160 km/jam (est)
  • Emisi CO2, komb: 204-213 g/km (est)
  • Mulai dijual di AS: Pertengahan 2016
TAGS

KOMENTAR (0)