FIRST DRIVE | Porsche 911 Carrera S: “The Iconic Shootout”

FIRST DRIVE | Porsche 911 Carrera S: “The Iconic Shootout”

Undangan regional Porsche Asia Pacific yang diterima Motor Trend pada akhir bulan lalu terkesan mendadak, namun juga sangat menarik. Pasalnya, mereka akan melakukan private media test dengan varian 911 Carrera S terbaru di sekitar Singapura.

Benar saja, dua hari kemudian, saya pun segera berangkat menuju Singapura mewakili Motor Trend untuk mencoba pengalaman berkendara ekslusif ini.

Keesokan paginya, seorang dari (hanya) empat instruktur Porsche di Singapura, Tony Tan, menyambangi saya saat breakfast. Seraya menyeruput secangkir kopi, ia mulai menjelaskan tentang peraturan ketat speed limit, cara berkendara di negaranya, hingga penjelasan mekanis produknya.

Setelah semua selesai dan menandatangani beberapa dokumen persyaratan berkendara, Tony menyerahkan satu kunci berkelir oranye yang langsung merespons pintu 911 Carrera S berwarna sama di sudut lobby hotel yang menjadi obyek paling menarik bagi saya.

 FIRST DRIVE | Porsche 911 Carrera S: “The Iconic Shootout”

Sebelum berkencan dengan varian 911 generasi ketujuh ini, saya memperhatikan setiap detailnya. Porsche 911 Carrera S benar-benar menampilkan sebuah evolusi desain elegan yang semakin tajam dan lugas pada bagian eksteriornya. Bentuknya sangat familiar, namun terlihat berbeda.

Bentuk panah di fascia depan jauh lebih tegas, dengan profil spoiler depan yang diperpanjang hingga seluruh lebar bodinya terlihat sporty. Headlamp LED dengan empat klasternya bersifat homogen, dengan pancaran bias cahaya berwarna putih kekuningan. Panel pintunya memiliki gagang yang ramping dan sedikit mencuri perhatian, karena tidak ada penutupnya.

Perubahan paling signifikan nampak di bagian grille aliran masuk udara di belakang yang disajikan dengan louvres, terinspirasi dari model 911 lawas. Apron belakang tampil sporty melalui reflektor lampu dengan permainan tiga garis laser yang menegaskan lebar waist line dari 911, dan pada keempat kakinya tersemat velg twin spokes warna hitam 20-inci, berukuran 8,5-inci di depan dan 11,5-inci di belakang, dibalut ban Pirelli PZERO ultra-high-performance berukuran 245/35ZR20 di depan dan 305/30ZR20 di belakang.

FIRST DRIVE | Porsche 911 Carrera S: “The Iconic Shootout”

Oke, saatnya test drive. Masuk ke dalam kabin, balutan kulit Alcantara menyambut di sekujur interiornya. Saya mulai menekan tombol di bucket seat untuk menyesuaikan posisi duduk yang nyaman, lalu memutar kuncinya. Saat mesin menyala, suara raungan merdu langsung memecah suasana. Gelegar exhaust-nya terdengar serak dan sedikit parau berkat katup pada knalpotnya yang mampu mengubah aliran gas buang menjadi suara raungan yang khas.

Saya pun mulai meninggalkan pelataran hotel, dan melaju di jalan Bukit Timah menuju The Grandstand, atau yang dikenal dengan nama Turf City, sebuah pacuan kuda yang kini berfungsi sebagai tempat makan dan perbelanjaan.

FIRST DRIVE | Porsche 911 Carrera S: “The Iconic Shootout”

Untuk mencapai lokasi menjadi semakin mudah berkat sistem standar Porsche Communication Management (PCM) yang pertama kalinya tampil dengan layar sentuh 7-inci, serta konektivitas yang lebih baik untuk memberikan informasi lalu lintas real-time secara akurat. Sistem PCM ini sekaligus menampilkan beberapa fitur baru dari Porsche Car Connect; seperti Google Earth maupun Google Street View, dan dapat dihubungkan pada smartphone untuk akses aplikasi lainnya. 

Perjalanan rute pertama sejauh 15 kilometer mengharuskan saya  sangat menahan akselerasi si Buas ini di kisaran 80-115 km/jam. Itu pun cukup membuat saya merasa bersalah – karena peraturan Singapura yang ketat dalam batas kecepatan di angka 80-90 km/jam, dengan ribuan jumlah kamera pengintai, hingga para polisi dengan kamera portable yang siap mengejar. Padahal, mesin enam-silinder bi-turbo charging boost berkapasitas 2.981 cc terbarunya memiliki tenaga 420 hp (meningkat 20 hp), dengan peningkatan torsi yang signifikan (60Nm termasuk model Carerra) hingga 500 Nm untuk model S ini dibandingkan edisi pendahulunya.

 FIRST DRIVE | Porsche 911 Carrera S: “The Iconic Shootout”

Pedal gas tak perlu saya injak dalam-dalam. Cukup sedikit saja, maka putaran mesin terasa agresif saat menyentuh angka 1.700 rpm tanpa sedikit pun ada gejala turbo lag maupun hentakan kasar saat perpindahan up shift atau down shift. Carrera S mengandalkan transmisi otomatis Porsche Doppelkupplung (PDK) 7-kecepatan dan juga Sport Chrono Package.

Yang membuat saya kagum, mobil ini memiliki mode switch yang ada di lingkar kemudi untuk pertama kalinya. Mode yang diadaptasi dari model 918 Spyder ini terdiri dari cincin rotary empat posisi untuk empat mode berkendara; yaitu Normal, Sport, Sport Plus, dan Individual. 

FIRST DRIVE | Porsche 911 Carrera S: “The Iconic Shootout”

Untuk pilihan mode Individual, lebih dikhususkan bagi pengendara dalam mengkonfigurasi setingan secara personal; seperti konfigurasi Porsche Active Suspension Management (PASM), mesin motor aktif, strategi pergeseran transmisi PDK, juga sistem exhaust sport. Untuk pengereman, 911 Carrera S memiliki kaliper rem monoblok aluminium empat-piston baru, berukuran 350 mm x 34 mm di depan dan 330 mm x 28 mm di belakang, yang mampu menahan laju mobil saat kecepatan tinggi. 

Selesai makan siang, saya langsung bergerak menuju Kranji War Memorial di bagian utara Singapura. Lokasi pemakaman militer ini terletak sekitar 23 kilometer dari pusat kota, dan mengharuskan saya mengambil jalan bebas hambatan. Dari sana, saya segera berangkat lagi menuju Kent Ridge Park dan Pulau Sentosa.

 FIRST DRIVE | Porsche 911 Carrera S: “The Iconic Shootout”

Lagi-lagi peraturan speed limit mengharuskan laju 911 yang saya kendarai tetap berada di angka 90 km/jam; atau denda siap menanti saya. Walaupun sedikit kecewa, terkadang saat jalanan sedikit lengang, saya langsung memutar switch mode ke posisi Sport, dan menekan tombol Sport Response Button di bagian tengah. Ketika tombol ini ditekan, maka putaran mesin langsung berakselerasi maksimal selama dua puluh detik dengan respons sangat spontan dalam periode waktu yang singkat layaknya turbo boost. Awalnya sangat mengagetkan, selanjutnya malah menjadi kepuasan yang sangat menyenangkan. It such an awesome fun!

 FIRST DRIVE | Porsche 911 Carrera S: “The Iconic Shootout”

Selama satu hari penuh memutari kota Singapura, rasanya Porsche berhasil memberikan suatu driving experiences yang premium dan ekslusif – namun terkesan terlalu formal dan kurang menantang untuk melepas si Garang di jalanan kota ini. Meskipun begitu, pertama kalinya berkendara di Singapura membuat saya memahami tentang peraturan dan tata-karma di jalan yang tidak akan ditemui di Indonesia. Dan, satu hal yang pasti, saya adalah orang yang beruntung!

TAGS

KOMENTAR (0)