Menutup semester awal 2019, Renault memberikan kebaruan secara menyeluruh pada Sport Utility Vehicle (SUV) bongsornya, Renault Koleos. Nissan memastikan bahwa Koleos tak sekadar mendandani ekterior namun juga memberikan fitur sesuai permintaan konsumen.
Koleos memang sejatinya dibuat sebagai penjelajah belantara kota dengan bentuknya yang dinamis. Tapi kali ini gayanya dibuat lebih kental sebagai penjelajah medan lumpur dan bebatuan. Seperti penambahkan skid plate di bawah bumper seakan Koles bisa menerobos berbagai kondisi jalan.
Memang masih berkesan sebagai SUV yang resik dengan dua pilihan velg berdiameter 18 inci “Taika” berkelir grey diamond dan 19 inci “Kavea” berkelir black diamond. Tapi bila melirik katalog, kelir bodi “Vintage Red” kian memukau.
“Desain tegas Koleos merupakan masukan dari jurnalis dan pelanggan kami. Itulah mengapa garis Koleos baru ini begitu menonjol berbanding SUV lainnya. TArikan garis tegas lebih banyak dari tampilan mewahnya, bahu lebih berotot dan begitu harmonis,” jelas Design Director for high-end Vehicles Ken Melville.
Menyimak interiornya, diklaim akan lebih nyaman dan mementingkan penumpangnya. Sementara material pada lingkar kemudi, dashboard dan door trim begitu lembut disentuh.
Nah, bila memilih versi paling atas akan mendapati kursi pengendara mendukung kenyamanan dan terdapat power adjustment, enam pengaturan sudut dan lumbar support. Termasuk pemanas jok dan ventilasi, bahkan ada program untuk memijat.
Dimensi Koleos terbaru ini memiliki panjang 4.670 mm dengan jarak sumbu roda 2.710 mm. Memang bertujuan memaksimalkan kabin dan muat barang.
Fungsi lipat jok belakang menerapkan 1/3-2/3. Bagasi standarnya menghadirkan 498 liter, tapi bila jok belakang dilipat bisa menjadi 1.706 liter. Ada tambahan ruang penyimpanan 35 liter termasuk 11 liter di glove box dan 7 liter di konsol tengah. Cup holder bisa menghadirkan suhu panas atau dingin.
Versi Renault Koleos ‘Initiale Paris” dipasangkan 13 speaker BOSE dengan teknologi Bose Centerpoint. R-LINK sat nav dan multimedia bisa ditemui pada dasboard tengah dengan layar horizontal 7 inci atau pilihan 8,7 inci vertikal.
Bagi yang menginginkan SUV berotot ini punya mesin efisien, Chief Platform Engineer New Koleos, Nicolas Boisseau berkomentar, “New Koleos benar-benar menghadirkan pilihan mesin baru yang paling efisien ditawarkan. Blue DCI 150 dengan transmisi X-Tronic; Blue dCi 190 X-Tronic All Mode 4×4-i menghadirkan performa terbaik dan respon di berbagai putaran mesin hadirkan torsi 380 Nm dengan emisi gas buang rendah.”
“Banyaknya pilihan mesin New Koleos membuatnya berkemampuan dinamis untuk perjalanan jauh dan bermain offroad tetap nyaman,” kilahnya.
Diyakini New Renault Koleos ini sudah melewati pengetesan yang cukup ekstrim meski tak ada konsumen yang akan menguji sekejam itu bila menjadi miliknya. Melalui jalur on-road dan off-road sejauh 150.000 km menempuh lokasi terdingin -25°C dan terpanas +40°C serta di ketinggian 2.500 meter di atas laut. Bila ditotal dengan pengujian laboratorium 400.000 km.
Wajarlah bila kini New Koleos sudah tersematkan transmisi 4WD pintar alias All Mode 4×4-i. Pilihan 2WD gerakkan roda depan untuk berikan kenyamanan dan efisiensi bahan bakar.
Auto 4WD, secara otomatis sistem mengatur porsi tendangan torsi ke tiap roda sesuai dengan kondisi jalan, diyakini 50% torsi bisa dikerahkan ke roda belakang.
Sementara Lock 4WD, yakni centre differential akan menjamin distribusi torsi 50:50 antara roda depan dan belakang. Bisa digunakan kala kondisi ekstrim yang minim grip roda seperti melewati salju, lumpur. Fitur ini akan mati bila melalui kecepatan di atas 40 km/jam atau restart mesin.
Pengendara kini terbantukan dengan bantuan Advance Driver-Assistance System (ADAS) termasuk disertakannya Lane Departure Warning (LDW), Blind Spot Warning (BSW), Traffic Sign Recognition, Automatic High/Low Beam Headlights (AHL), 360° park assist dan Easy Park Assist (EPA).
Sistem penerangan sudah mengadaptasi LED Pure Vision ditambah pendaran unik Daytime Running Light. Saat malam teknologi tersebut membuat sorotan lebih terang 20% berbanding versi halogen. [KCH]
KOMENTAR (0)