Auto Shanghai 2019, Pertaruhan Masa Depan Mobil Listrik

Auto Shanghai 2019, Pertaruhan Masa Depan Mobil Listrik

Auto Shanghai 2019 yang digelar selama dua pekan ke depan (16-25/4), akan menjadi pertarungan kekuatan para manufaktur global dan juga lokal untuk menghadirkan mobil listrik.

Dorongan dari pemerintahan China untuk menghadirkan kendaraan minim polusi memang membuat para manufaktur berlomba menciptakan mobil listrik.

Auto Shanghai 2019, Pertaruhan Masa Depan Mobil Listrik

Sebut saja manufaktur global seperti General Motors, Nissan, Volkswagen, Honda hingga Toyota mengucurkan investasi mendirikan fasilitas khusus mobil listrik.

Tergiur tahun lalu saja China peminat mobil listrik mencapai 1,3 juta unit, sepertiga dari penjualan global, meski di China tengah turun 4,1% menjadi 23,7 juta unit.

Nah di Auto Shanghai pastinya akan membuat konsumen bingung memilih kendaraan mulai dari SUV mewah hingga mobil mikro bertenaga listrik. Apalagi adanya subsidi dari pemerintah sekitar Rp 40-50 juta permobil hingga akhir tahun ini.

Penjualan yang sudah stagnan di Amerika Serikat dan Eropa beberapa tahun terakhir membuat para manufaktur raksasa terpancing berinvetasi di China dan memperkenalkan mobil listrik. Termasuk Tesla hijrah ke China untuk memasarkan mobil listriknya bahkan membuat pabrik terbesar di luar Amerika Serikat.

Auto Shanghai 2019, Pertaruhan Masa Depan Mobil Listrik

Volkswagen yang sudah punya kepercayaan tinggi dari masyarakat di China memastikan akan menghadirkan konsep SUV dan dilanjutkan dengan hadirnya 50 unit mobil listrik hingga akhir tahun 2025.

Ford yang banyak angkat kaki dari banyak negara termasuk Indonesia, terakhir di Rusia, dengan menyalahkan jajaran produk yang sudah tak memenuhi keinginan konsumen. Ford menggandeng Zotye Auto untuk hadirkan mobil listrik yang sesuai dengan permintaan global.

Auto Shanghai 2019, Pertaruhan Masa Depan Mobil Listrik

Tapi manufaktur lokal bahkan manufaktur start-up mobil listrik asal China tak tinggal diam. BYD Auto akan menampilkan mobil listrik sedan berjarak tempuh 400 km dan juga start up dari DFSK yakni Seres SF5 punya performa yang mampu menekuk Tesla.

Bisa dibilang, China sangat tanggap dengan pergerakan trend mobil listrik. Bahkan tempat pengisian baterai tersebar hingga 730.000 lokasi.

Masa depan permintaan akan mobil listrik akan tinggi, dan hal ini cukup beralasan. Memang mobil berbahan bakar saat ini masih unggul dalam permintaan, bahkan lebih murah dari mobil listrik.

Tapi banyak analisis menyatakan biaya pengisian listrik murah dan minim perawatan termasuk komponen akan merubah pandangan masyarakat terhadap mobil listrik. Cukup lewati tempuh 16.000 km dengan mobil listrik, ke depannya dompet Anda lebih hemat mengeluarkan uang. [Kch]

KOMENTAR (0)