Video Kontes yang Bikin Heboh OICCS 2015

Video Kontes yang Bikin Heboh OICCS 2015

Hari terakhir pergelaran Otoblitz Indonesia Classic Car Show 2015, Minggu (30/8), selalu menjadi hari paling heboh. Dan, khusus tahun ini, kehebohannya jadi berlipat-lipat saat pemenang Video Contest – hasil kolaborasi fanatik.id dengan otoblitzclassic.com – untuk kategori klub mobil dan sepeda motor klasik diumumkan.

Dari belasan video yang masuk, Dewan Juri “dadakan” – yang didaulat spontan di lokasi acara mewakili fanatik, OICC-Show, dan seorang wartawan TV – menyeleksi dan memilih lima nominator video hasil karya Mercedes-Benz Club Indonesia (MBC INA), Jakarta Morris Club, Mercedes-Benz Tiger Club (MTC), Jakarta American Hot Rod & Classic Community (JAHC), dan Harley Club Bandung – The Legend.

Video Kontes yang Bikin Heboh OICCS 2015

Dalam aturan lomba, Panitia sebelumnya sudah mensyaratkan agar ide, tema dan adegan-adegan dalam video harus gila-gilaan, narsis abis, heboh, tapi tetap menyelipkan suasana pameran dan diambil di lokasi OICC-Show 2015.

“Itu sebabnya peserta tak harus menggunakan peralatan canggih. Kamera handphone yang paling sederhana pun boleh. Dengan kata lain, kualitas teknis tak terlalu jadi hitungan. Yang penting “sinting”!” kata Daniel Silalahi dari fanatik.id.

Video Kontes yang Bikin Heboh OICCS 2015

Namun, faktanya, lebih dari separo peserta justru mengirimkan koleksi video-video lawas milik mereka, dan bahkan banyak diantaranya tak menyertakan suasana pameran OICC-Show 2015sama sekali. Apa boleh buat, “Video-video seperti itu terpaksa langsung gugur sebelum dinilai Dewan Juri,” kata Daniel lagi.

Maka, setelah pilah-pilih dengan melibatkan pengunjung pameran yang melihat langsung karya kelima nominator di big screen panggung utama OICC-Show 2015, Dewan Juri kemudian memutuskan video karya Mercedes-Benz Club Indonesia (MBC INA), yang berjudul “Suasana Booth MBC INA di OICC-Show 2015” sebagai Juara 3.

Berikut cuplikannya:

 
<script src=”//publish.maya-vms.com/embed/b8ogxbdb89ohbd”></script>

Sebagai Juara 2, terpilih karya JAHC, yang terlihat “unik” dengan posisi gambar terbalik-balik – kendati mereka bilang: “Keunikan itu dibuat dengan tidak sengaja”, alias “kecelakaan”….

Check it out videonya.


<script src=”//publish.maya-vms.com/embed/b8ogxbdb89ohbr”></script>
 

Dan, Juara 1 – dengan dukungan suara dan tepuk tangan pengunjung paling heboh – aalah video karya Mercedes-Benz Tiger Club (MTC). Hendrik, salah satu anggota Dewan Juri menilai, “Inilah karya video yang terlihat sangat niat dan terencana dengan baik, meskipun gambar-gambarnya hanya diambil menggunakan kamera handphone.”

Asumsi itu, belakangan, justru dibantah Iswahyudi, “sang sutradara” sekaligus wakil dari MTC. “Sebetulnya pembuatan video MTC sangat spontan. Waktu diudang Panitia, kami masih bingung mau bikin apa. Tapi, begitu saya melihat di booth kami ada sepeda dan taksi, maka dari situlah kami memulai,” katanya.

“Lucunya”, meskipun mereka para pecinta mobil, namun dalam video, mereka justru ingin mengampanyekan “Naik sepeda (ojek) lebih efektif daripada naik mobil (taksi)”.

Kata Iswahyudi, “Ceritanya, ada orang OKB dari kampung datang ke Jakarta. Dia nggak mau naik  ojek sepeda, dan lebih memilih naik taksi. Nggak tahunya, di Jakarta yang serba padat kendaraan seperti sekarang, naik taksi pun ikut kena macet! Sementara naik ojek sepeda malah lancaaarrr….”

Simak videonya:


<script src=”//publish.maya-vms.com/embed/b8ogxbdb89wbkh”></script>

Sebagai kompensasi untuk para pemenang, Panitia membagikan honor “makan-makan” – masing-masing Rp 3 juta untuk Juara 1, Rp 2 juta untuk Juara 2, dan Rp 1 juta untuk Juara 3.

Video Kontes yang Bikin Heboh OICCS 2015

“Saya yakin, sebenarnya banyak orang-orang kreatif di sini. Dan, saya berharap, untuk tahun-tahun berikutnya, acara seperti ini bisa selalu mewarnai OICCS. Sehingga, para peserta pameran dan pengunjung tidak sekadar hadir menyaksikan barisan mobil dan sepeda motor klasik yang dipamerkan, tapi juga bisa menuangkan kreativitas mereka,” kata Iswahyudi lagi, sambil buru-buru menambahkan, “Asal, syaratnya, jangan monoton!”

 

TAGS

KOMENTAR (0)