Trickle Charger vs Maintenance Charger, Jangan Salah Pilih!

Trickle Charger vs Maintenance Charger, Jangan Salah Pilih!

Perkembangan teknologi elektronik pada mobil modern menyebabkan beban kerja baterai semakin berat. Maklum saja,  semakin banyak komputer (electronic control unit) yang membutuhkan pasokan setrum listrik dari baterai agar dapat berfungsi dengan optimal. Itu sebabnya, pemeliharaan baterai pada mobil masa kini menjadi semakin penting. Apalagi dalam kondisi PSBB sekarang ini yang menyebabkan mobil lebih banyak beristirahat di garasi. Untuk melakukan perawatan baterai secara optimal, tentu saja tidak cukup dengan mengisi cairan elektrolit karena ternyata juga membutuhkan battery charger. Ada dua macam battery charger yang bisa digunakan untuk perawatan baterai; trickle charger dan maintenance charger.

Trickle Charger vs Maintenance Charger, Jangan Salah Pilih!

Trickle charger

Pada dasarnya trickle charger dirancang untuk memberikan tegangan dan arus dengan besaran yang sama kepada baterai. Sebagai contoh, tegangan sebesar 2,23 Volt hingga 2,25 Volt  untuk setiap sel baterai dengan arus sebesar katakanlah 2 Ampere. Masalahnya, selama trickle charger difungsikan semisal semalam suntuk, maka baterai akan mendapatkan pasokan listrik sebesar 12 Volt 2 Ampere secara terus menerus sementara mungkin saja baterai tersebut sudah “penuh” atau fully charged. Alhasil, baterai mengalami overcharging dan cairan elektrolit dalam baterai akan mengalami overheating sehingga berpotensi menyebabkan kebakaran atau ledakan. Selain itu,  baterainya sendiri malah mengalami kerusakan.

Trickle Charger vs Maintenance Charger, Jangan Salah Pilih!

Maintenance charger

Kerap juga disebut sebagai  smart charger, perangkat ini bersifat  plug‐and‐play yang dapat melakukan proses pengisian dan perawatan  baterai secara terukur. Salah satu kelebihan smart charger dibanding trickle charger adalah kemampuan untuk membaca kondisi baterai dan melakukan pengisian sesuai kebutuhan. Jika baterai sudah terisi penuh, maka smart charger menghentikan pengisian dan  memulai pengisan kembali kalau kondisi baterai memang membutuhkan pengisian. Dengan demikian, smart charger bisa dipasang ke baterai dan  bekerja secara otomatis untuk melakukan pengisian sesuai kebutuhan.

KOMENTAR (0)