Extreme E, Kejuaraan Offroad SUV Tanpa Polusi

Extreme E, Kejuaraan Offroad SUV Tanpa Polusi

Di penghujung Januari 2019 lalu, duet tokoh motorsports Gil de Ferran dan Alejandro Agag sang pelopor balap Formula E memperkenalkan sebuah gagasan baru, balap offroad mobil listrik bertajuk Extreme E.

Kejuaraan offroad Extreme E tak sekadar menjadi event adventure semata, namun lebih bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap kondisi planet bumi yang terancam efek rumah kaca, polusi dan pencemaran lingkungan.

Extreme E, Kejuaraan Offroad SUV Tanpa Polusi

Petualang sekaligus pecinta lingkungan asal Inggris, David de Rothschild didapuk sebagai Chief Explorer of Extreme E. Ia bersama timnya melakukan ekspedisi untuk mencari lokasi yang cocok bagi kejuaraan Extreme E.

Saat ini setidaknya terdapat lima lokasi ekstrim dan terpencil di sejumlah belahan dunia yang akan dipilih sebagai tempat yang cocok sebagai tempat penyelenggaraan seri kejuaraan Extreme E.

Para peserta akan ditantang menjelajahi hamparan salju kutub Arctic, menyusuri pegunungan Himalaya, menaklukkan gurun Sahara yang ganas, menerabas trek hutan Amazon serta berpetualang di pulau terpencil di Samudra Hindia.

Kontestan terbagi dalam dua grup dan masing-masing terdiri dari enam tim yang bertanding dari babak penyisihan hingga empat besar, dan juara dari masing-masing grup akan bertemu di babak final.

Setiap stage pada masing-masing seri akan memiliki tantangan dan tingkat kesulitan yang beragam dengan jarak trek sekitar 6-10 km. Tantangan event ini tak jauh berbeda dengan Rally Dakar.

SUV offroad pada event ini akan menggunakan motor listrik ganda yang diadopsi dari Formula E, dan motor listrik tersebut kemungkinan akan disuplai oleh McLaren Applied Technologies.

Versi prototype dari mobil yang digunakan kemungkinan akan diperkenalkan pada April mendatang. Pengembangan dan uji coba mobil ini akan berlangsung hingga menjelang dimulainya laga Extreme E pada penghujung 2020.

Pihak manufaktur Formula E mendapat tawaran untuk mengikuti kejuaraan Extreme E dengan biaya €3 juta (US$ 3,5 juta). Biaya operasional per musim balap diperkirakan sekitar €4 juta (US$ 4,6 juta).

“Extreme E merupakan event motorsport yang unik. Perpaduan antara adventure dan konsep hiburan yang belum pernah ada sebelumnya,” terang Gil de Ferran, Chairman of Extreme E. [Aditya Hanindyo]

TAGS

KOMENTAR (0)