Meluruskan setir atau roda kemudi saat parkir merupakan salah satu cara agar komponen power steering menjadi lebih awet. Khususnya, bagi mobil yang menggunakan power steering model hidraulis. Dilansir dari beberapa sumber, jika pemilik mengabaikan hal tersebut dipastikan bisa mengeluarkan dana hingga Rp 2 jutaan untuk mengganti as power steering.
Kenapa jika memarkir mobil harus dalam kondisi lurus? Karena power steering hidraulis bekerja memakai oli yang menghasilkan tekanan pada rack steer. Tekanan tersebutlah yang berfungsi meringankan beban kerja tangan ketika memutar setir saat kita membelokkan ban.
Nah, jika ban sedang belok ketika parkir, tumpuan beban tekanan oli power steering akan berada pada salah satu bagian saja. Akibatnya, oli akan terus tertekan dan tidak bersirkulasi. Dampaknya adalah pada jangka panjang sil dan jalur oli tidak akan bisa lagi menahan beban dan sewaktu-waktu bisa jebol.
Namun, gejala berbeda justru tak ditemukan pada mobil yang menganut electric power steering (EPS). Ini dikarenakan EPS mengandalkan motor elektrik untuk memberi tekanan pada rack steer. Parkir dengan posisi ban lurus atau miring tidak ada pengaruhnya pada mobil dengan sistem power steering model EPS ini. Sebab, saat mesin mati tidak ada penyaluran tenaga ke ECU atau perangkat elektrikal lainnya.
Artinya, walaupun parkir dalam keadaan ban berbelok, motor elektrik pada sistem EPS tidak mendapat asupan energi listrik. Hal inilah yang membuatnya tidak terbebani, seperti halnya pada power steering jenis hidraulis.
KOMENTAR (0)