Saat ini mobil listrik dalam berbagai formatnya (hybrid, plug-in hybrid, BEV) mulai menjadi pemandangan yang umum di jalanan Indonesia khususnya di Jakarta. Dan sebagai produk yang boleh disebut sama sekali baru, wajar saja kalau banyak muncul pertanyaan terkait pemakaian mobil listrik sebagai kendaraan harian. Belakangan, sejumlah pertanyaan yang mungkin saja belum terjawab dengan tuntas akhirnya berkembang menjadi mitos. Nah, apa saja mitos yang berkembang tentang mobil listrik (yang digunakan) sebagai mobil harian?
- Jarak tempuh
Jangan panik. Secara umum, mobil listrik bertenaga baterai alias mobil listrik murni (BEV, battery electric vehicle) memiliki jarak tempuh rata-rata berkisar 160 km dan 320 km dengan sekali pengisian penuh. Sejumlah pabrikan BEV bahkan berani mengklaim jarak tempuh hingga 450 km atau lebih. Untuk pemakaian sehari-hari di Jakarta, jarak tempuh 200 km sudah lebih dari cukup.
- Bingung men-charge baterai?
Tidak perlu bingung. Pemerintah (DKI Jakarta), PLN dan pabrikan mobil listrik sudah berkomitmen untuk menyiapkan stasiun pengisian baterai yang tersebar di sejumlah kawasan. Untuk Jakarta Pusat, salah satu stasiun pengisian baterai terletak di lapangan parkir gedung PLN di kawasan Gambir.
- Harga mobil listrik
Untuk saat ini harga mobil listrik memang masih mahal. Namun seiring perjalanan waktu dan sejalan perkembangan teknologi, harga mobil listrik (akan) semakin kompetitif. Selain itu dalam pemakaian jangka panjang, mobil listrik menawarkan biaya operasional yang lebih murah daripada mobil konvensional.
- Bagaimana performanya?
Pernah naik mobil golf, KRL dan MRT? Pasti merasakan dahsyatnya sensasi akselerasi motor listrik yang responsif dan bertenaga. Nah besarnya torsi motor listrik yang mengalir secara instan memungkinkan mobil listrik untuk berakselerasi dengan cepat dan responsif. Boleh disebut tidak kalah dibanding mobil bermesin bensin atau diesel.
- Amankah mobil listrik saat hujan deras dan melewati genangan air?
Semua sistem dalam mobil listrik terbungkus dengan insulator yang tepat. Jadi mobil listrik = 100% aman saat melewati mesin cuci otomatis dan menempuh perjalanan dalam kondisi hujan deras. Beberapa waktu lalu, PT Toyota-Astra Motor (TAM) pernah membuat demo simulasi mobil listrik hybrid (Prius) saat melewati genangan air.
- Bagaimana dampak baterai mobil listrik terhadap lingkungan?
Baterai mobil listrik sama seperti baterai mobil konvensional karena bisa di-recycle atau di-daurulang sehingga meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan. Sedangkan power cell pada mobil listrik bisa dimanfaatkan sebagai solar cell untuk berbagai keperluan lain. Begitu pula komponen lainnya yang masih memiliki nilai ekonomis dapat digunakan kembali dengan status sebagai donor suku cadang.
- Bagaimana soal keselamatan semisal tabrakan?
Mobil konvensional maupun mobil listrik dapat saja mengalami kecelakaan lantaran berbagai penyebab. Intinya, mobil listrik sudah melalui segudang pengujian yang sama dengan mobil konvensional bermesin bensin atau diesel sampai dinyatakan aman dan memenuhi persyaratan sesuai regulasi yang berlaku untuk dipasarkan.
KOMENTAR (0)