Jika Anda berpikir bahwa tren mobil ‘mungil’, city car berkapasitas mesin kecil, atau hatchback berbahan bakar ekonomis relatif baru, coba pikirkan lagi.
Ya, pabrikan mobil Jepang telah melakukan hal itu beberapa dekade lalu, dengan hadirnya beragam kei car: mobil berukuran kecil, berbobot ringan yang dirancang untuk mengatasi padatnya lalu lintas Tokyo dan menyiasati peraturan parkir yang ketat di negara itu –selain biaya pajak kendaraan tentunya.
Nah, kei car pertama kali muncul pada era 1950-an, namun Suzuki SC100 ‘Whizzkid’ ini baru muncul sekitar dua dekade kemudian. Mobil ‘mungil’ ini diekspor ke beberapa belahan dunia, diantaranya ke Inggris mulai tahun 1979, dimana ia kemudian mengembangkan salah satu ‘kultus’ instan dari beberapa mobil ikonik JDM disana.
Diluncurkan sebagai Suzuki Cervo bermesin dua silinder di Jepang tahun 1977, Suzuki SC100GX ‘Whizzkid’ awalnya dimaksudkan sebagai versi coupe dari kei car Fronte. Namun, versi yang diekspor ke Inggris pada akhir 1979, mengalami beberapa perubahan dan dibekali mesin belakang empat silinder F10A berkapasitas 970 cc.
Mesin empat silinder ini mampu menghasilkan tenaga 50 hp (37 kW) pada torsi 83 Nm (61-ft.lbs), dimana tenaga disalurkan ke penggerak roda belakang melalui transmisi manual empat percepatan. Kombinasi ini mampu melesatkan ‘Whizzkid’ dari 0-60 mph dalam tempo 16.5 detik, sebelum mencapai kecepatan tertinggi 85 mph atau 137 km/jam.
Dilengkapi dengan berbagai fitur yang memadai dan kelincahannya di jalanan, mobil berjuluk baby racer ini pun akhirnya berkembang dan menjadi semacam ‘kultus’ diantara para penggemar mobil mini di Inggris, bahkan jika nilainya ternyata terbilang cukup murah –jika dibandingkan dengan banyaknya minat atas mobil ini.
Memang, dengan hanya 4.096 unit SC100 ‘Whizzkid’ yang diekspor ke Inggris, permintaan untuk kei car klasik yang ternyata dirancang oleh desainer otomotif kenamaan Giorgetto Giugiaro ini, diprediksi akan terus meningkat di masa mendatang. **MS
KOMENTAR (0)