Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi di tahun 2017 ini pasar otomotif domestik akan naik sekitar 6 persen, menjadi 1.100.000 unit dari proyeksi penjualan 2016 yang mencapai 1.060.000 unit. Begitu juga dengan Frost & Sullivan selaku lembaga konsultan dan riset, memprediksi pasar otomotif Indonesia tahun 2017 bakal mencapai 1,11 juta unit, dengan pertumbuhan yang didorong dengan meningkatnya konsumsi serta daya beli masyarakat.
Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo mengungkapkan, kenaikan pasar domestik diprediksi lebih banyak akan terjadi di luar Pulau Jawa, seperti Bali, Lombok, dan juga Sulawesi. Kalau optimistis, mungkin bisa lebih dari 6 persen, apalagi jika dilihat pemerintah saat ini sedang gencar melakukan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah tersebut.
“Kendaraan jenis Low Cost Green Car (LCGC) diprediksi akan tetap jadi tulang punggung pasar otomotif domestik, selain tren mobil Sport Utility Vehicle (SUV) juga akan tetap stabil bila melihat kondisi jalan di Indonesia yang belum begitu baik,” kata Kukuh saat Media Briefing Imperatif Strategis Industri Otomotif Indonesia 2017 di Jakarta, Rabu (25/1).
Sedangkan untuk pasar ekspor, Gaikindo memprediksi kenaikannya bisa mencapai 7 persen dari 201.000 unit di 2016 menjadi 224.000 unit di 2017, dengan negara-negara tujuan ekspor yang masih didominasi Arab Saudi, Filipina, Bangladesh, Uni Emirat Arab, dan Jepang, pungkas Kukuh.
Sementara Vivek Vaidya, Wakil Presiden Senior Bidang Transportasi Frost & Sullivan mengatakan, perekonomian Indonesia akan membaik berkat sentimen positif konsumen, pertumbuhan investasi swasta, pengeluaran negara besar-besaran serta bangkitnya ekspor. “Ketatnya perhatian pemerintah menjaga kondisi fiskal, sejumlah paket stimulus ekonomi serta program pengampunan pajak yang menuai pujian telah membantu mengembalikan kepercayaan pasar,” kata Vaidya.
Ditambahkan oleh Vaidya bahwa dengan peluncuran model-model penting di semester kedua 2016 diikuti di awal 2017 juga diyakini bakal berdampak positif kepada total volume industri otomotif Indonesia. Apalagi ditunjang dengan promosi saat pameran-pameran otomotif di sejumlah kota, juga turut memainkan perannya sebagai stimulus tumbuhnya permintaan.
“Kami berharap di tahun 2017 ini ada kejelasan gambaran dan arahan pengembangan industri otomotif Indonesia dalam jangka pendek berbarengan dengan penyelesaian sejumlah aturan penting, seperti program emisi rendah karbon serta peta jalan industri otomotif,” ungkap Vaidya. **MS/ Foto-foto: Agus Budi
KOMENTAR (0)