BMW Destination X Bromo: “Whispering (and Wuthering) Sands….”

BMW Destination X Bromo: "Whispering (and Wuthering) Sands...."

Ketika tidak sedikit pabrikan otomotif berbondong-bondong melengkapi mobil 4×4 atau AWD mereka dengan fitur terrain response system yang dipopulerkan pertama kali oleh Land Rover melalui LR Discovery 3 (LR3) tahun 2005 atau derivatifnya, ternyata masih ada pabrikan yang memilih untuk mengembangkan sistemnya sendiri dan tidak latah seperti kebanyakan pemegang merek  lainnya. Nah, salah satu di antara yang sedikit tadi adalah BMW.     

Menawarkan sistem AWD pintar hasil kreasi sendiri yang dikemas dengan nama Intelligent xDrive, BMW memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan kemampuan terbaik perangkat tersebut. “Cara tersendiri” yang dimaksud berupa  undangan dari BMW Indonesia pada 13-15 Mei silam untuk menyoba varian X (X1, X3, X4, X5 dan X6).

 BMW Destination X Bromo: "Whispering (and Wuthering) Sands...."

Tak tanggung-tanggung, BMW Indonesia menyajikan perjalanan sejauh 300 km dengan rute Surabaya – Gunung Bromo pergi-pulang sebagai sarana terbaik untuk membuktikan kapabilitas xDrive dalam berbagai situasi dan kondisi yang penuh ketidakpastian. Perjalanan Surabaya – Probolinggo menjadi tempat ideal untuk menguji performa BMW X Series di jalan aspal. Selanjutnya, kawasan Gunung Bromo berperan selaku panggung terbaik untuk menunjukkan keandalan  sistem xDrive saat menghadapi  lautan pasir.  

 

Hari 1: Surabaya – Jiwa Jawa  

BMW Destination X Bromo: "Whispering (and Wuthering) Sands...."

Tiba di Surabaya, rombongan jurnalis asal Jakarta (6 orang) beserta para undangan lainnya dari  Filipina, Jepang dan  Singapura menikmati  city tour dan santap siang di de Soematra Function House 1910 yang terletak di Jalan Sumatera, kawasan Gubeng, Surabaya.

Bangunan yang didirikan pada 1910 ini dulunya pernah digunakan oleh Biro Aristech AIA (Algemeen Ingenieurs en Architecten Bureau), biro arsitek Belanda yang salah satunya mendesain International Building (Gedung Internasional). Bangunan tropis berciri arsitektural Belanda era 1910-an – seperti langit-langit setinggi 6 meter, panel kayu (jati) dan glass panel insert tetap dipertahankan.

BMW Destination X Bromo: "Whispering (and Wuthering) Sands...."

Tak heran kalau  pemerintah kota Surabaya pada akhir tahun 2012 menjadikan de Soematra Function House 1910 sebagai  salah satu  cagar budaya. Aura  zaman dulu terasa sangat kental,  disesuaikan dengan menu makanan yang (juga) bernuansa tradisional; seperti  asinan Bogor, sop buntut, nasi kuning, dan klepon. 

Usai santap siang,  perjalanan berlanjut melalui  Pasuruan, Probolinggo menuju Jiwa Jawa Resort. Lalu-lintas khas Jawa Timur yang dipadati bus, truk, sepeda motor dan kendaraan lainnya langsung menguji keahlian mengemudi para jurnalis dan kemampuan ABC dari setiap BMW. Beruntung kami didukung patwal dengan kekuatan 3 kancil (3 sepeda motor) dan 1 kijang (mobil) untuk membelah dan mengatur kepadatan lalu-lintas.

BMW Destination X Bromo: "Whispering (and Wuthering) Sands...."

Memasuki kota  Pasuruan, kami  menikmati  coffee break dan mengikuti pre-activity X-ramp berupa “lintasan buatan” dengan 3 roller sebagai simulasi fitur xDrive. O ya, pada rute  Surabaya-Pasuruan, kami mengemudikan BMW X1 sDrive18i (RWD) yang memang optimal untuk kondisi jalan datar. 

Selanjutnya, kami menaklukkan  rute Pasuruan-Probolinggo hingga Jiwa Jawa yang sarat tikungan, tanjakan, turunan bersama X3 20d yang terasa seperti kambing gunung, gesit dan lincah meliuk didukung mesin diesel yang “torquey”.

BMW Destination X Bromo: "Whispering (and Wuthering) Sands...."

Satu catatan, saat menginap di Jiwa Jawa Resort yang terletak di ketinggian hampir 2.000 meter, pastikan Anda telah menyiapkan serta membawa pakaian hangat yang lengkap dan tepat – seperti penutup kepala, penutup leher, jaket, maupun sarung tangan. Bawa juga obat-obatan pribadi sesuai kebutuhan. Pada malam hari, temperatur  lingkungan bisa turun di bawah 20oC, sehingga tidak perlu AC untuk mendinginkan ruangan. Sebagai antisipasi, suhu paling rendah di kawasan Gunung Bromo dapat mencapai 4oC. 

 

Hari 2: Jiwa Jawa – Gunung Bromo

BMW Destination X Bromo: "Whispering (and Wuthering) Sands...."

It’s show time! 

Wake-up call pada jam 03.00 mengawali aktivitas melihat terbitnya mentari di Gunung Bromo. Tepat jam 04.00, kami “mendaki” menuju Puncak Penanjakan II atau Seruni Point yang berjarak 15 km dari Jiwa Jawa.

Perjalanan Jiwa Jawa ke Seruni Point tergolong menantang dengan kondisi berkabut, gelap, tanjakan dan turunan, kombinasi aspal dan pasir, serta jalan sempit dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam. Alhasil, butuh waktu 30 menit (bersama BMW dan bantuan patwal), sekitar 45 menit (dengan FJ40), atau 2-3 jam (berjalan kaki).

BMW Destination X Bromo: "Whispering (and Wuthering) Sands...."

 Disebut “Seruni Point”, karena tempat ini berada di Dusun Seruni, Kecamatan Probolinggo. Dari Puncak Penanjakan II (Seruni Point) setinggi lebih dari 2.200 meter, Anda bisa melihat keindahan lautan pasir Gunung Bromo, Gunung Batok, Gunung Kursi dan Gunung Semeru.  Jika ingin view point  yang lebih jempol  lagi, silakan menuju Puncak Penanjakan I yang terletak di Wonokitri.

Puas menyaksikan mentari terbit di Puncak Penanjakan II (Seruni Point), kami langsung turun menuju Sea of Sand. Di salah satu titik  di tengah lautan pasir, BMW Indonesia menyiapkan  tenda putih yang menjadi base camp untuk kegiatan xDrive Adventure.

BMW Destination X Bromo: "Whispering (and Wuthering) Sands...."

Secara umum,  BMW Indonesia membagi aktivitas xDrive Adventure menjadi 3 bagian; yang terdiri atas X-perience, X-track dan X-treme Ride.  

Bagian X-perience mencakup sejumlah  ramp yang memungkinkan para jurnalis untuk merasakan sensasi adrenalin saat mengemudikan X Series. Menurut Gerry Nasution, selaku certified BMW instructor, terdapat 4 ramp pada X-perience berupa three wheels roller, alternate climb, two wheels climb, dan alternate surface.

BMW Destination X Bromo: "Whispering (and Wuthering) Sands...."

Ramp jenis three wheels roller bertujuan mensimulasikan sistem xDrive yang mampu memasok 100% torsi mesin ke satu roda agar memaksimalkan traksi sehingga mobil bisa bergerak. Lalu, ramp jenis  alternate climb mensimulasikan kondisi  traksi roda secara diagonal dan memperlihatkan  keseimbangan berat kendaraan secara diagonal. Selanjutnya, ramp jenis  two wheels climb mensimulasikan kondisi  dua roda pada satu sisi mobil berada dalam posisi miring (10o-20o). 

Simulasi ini hanya cocok untuk  mobil dengan tingkat keseimbangan optimal dan memiliki traksi ban yang maksimal dalam kondisi ekstrem. Terakhir, ramp jenis alternate surface yang memperlihatkan kombinasi optimal antara ground clearance, suspensi dan traksi  untuk melalui beragam kondisi jalan. 

Selanjutnya tema X-track menyuguhkan tantangan berupa lintasan pasir yang dibuat mirip jalur reli. Dengan panjang lintasan 2 km dan kecepatan maksimum 50 km/jam, X-track bisa dilalui dalam waktu 3 menit per lap. Di sini, unsur fun to drive tersaji jika Anda mematikan fitur kontrol traksi dan kontrol stabilitas. Dengan kata lain, Anda sepenuhnya mengandalkan ketrampilan mengemudi untuk merasakan sensasi nge-drift dan melakukan counter steer jika terjadi gejala oversteer.  Faktanya, fitur kontrol traksi dan kontrol stabilitas tetap butuh intervensi keterampilan pengemudi  agar kendaraan tetap berada dalam koridor aman. 

BMW Destination X Bromo: "Whispering (and Wuthering) Sands...."

Yang paling ditunggu-tunggu oleh para jurnalis tentunya X-treme Ride bersama Gerry Nasution. Pada sesi ini tersedia empat ramp dengan tingkat kesulitan tinggi dan ekstrem yang bermula dari angled climb, lalu rollers climb, kemudian angular climb, dan balance bridge.

Ramp jenis angled climb mensimulasikan situasi  saat semua roda bergerak dalam kondisi sudut dan kontur yang berbeda secara ekstrem. Simulasi ini menguji tingkat keseimbangan kendaraan saat melalui  jalan dengan kondisi kontur dan traksi yang berlainan.

BMW Destination X Bromo: "Whispering (and Wuthering) Sands...."

Lalu, ramp jenis rollers climb yang mensimulasikan kondisi saat dua roda kehilangan traksi pada salah satu sisi kendaraan. Ramp ketiga adalah angular climb, yang tergolong ekstrem karena menantang kendaraan untuk melewati jalan dengan kemiringan hingga 30o . Untuk mengatasi kondisi ekstrem seperti ini, sebuah kendaraan membutuhkan tingkat keseimbangan dan sistem  kontrol traksi yang sama-sama prima.

Ramp terakhir pada  sesi ini adalah balance bridge, yang menunjukkan keseimbangan 50:50 dari sebuah kendaraan. Hanya kendaraan dengan tingkat keseimbangan sempurna (50:50) yang bisa membuat kondisi jembatan berada pada posisi rata sempurna (0o).

BMW Destination X Bromo: "Whispering (and Wuthering) Sands...."

Nah, menutup semua rangkaian xDrive Adventure,  Gerry Nasution mengajak para jurnalis secara bergantian untuk merasakan extreme ride dengan mengarungi beberapa lintasan sungai pasir yang menciptakan sensasi adrenalin tinggi.   

 

Bromo

BMW Destination X Bromo: "Whispering (and Wuthering) Sands...."

Gunung Bromo dengan ketinggian 2.392 meter adalah  gunung berapi aktif yang terletak di massif Tengger, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Gunung Bromo  dikelilingi oleh dataran lautan pasir yang terkenal dengan sebutan “Segara Wedi” (bahasa Jawa). Area ini berstatus sebagai cagar alam sejak 1919, dan menjadi rumah dari Pura Luhur Loten, situs penting bagi masyarakat suku Tengger yang tinggal di desa-desa sekitar Gunung Bromo. Upacara Yadnya Kaseda diadakan setiap setahun sekali selama hampir satu bulan lamanya, dan menarik turis baik lokal maupun internasional.

 

Dari AWD ke xDrive

BMW Destination X Bromo: "Whispering (and Wuthering) Sands...."

Sejatinya BMW telah memperkenalkan sistem AWD sejak 32 tahun lalu, tepatnya pada Frankfurt Motor Show 1985, yang kemudian berevolusi menjadi xDrive. Secara garis besar, sistem xDrive yang berarti variable engine torque split untuk semua roda bertujuan mencapai kemampuan gerak yang paling optimal dalam berbagai kondisi jalan. Perangkat  xDrive memiliki plat kopling majemuk yang mampu membagi torsi mesin ke roda depan dan belakang sesuai kebutuhan secara bervariasi dan berlangsung instan. Uniknya, xDrive tidak mengorbankan ciri khas BMW sebagai sports car dengan karakter RWD yang kental. 

TAGS

KOMENTAR (0)