Sebagian konsep kendaraan berbahan bakar hidrogen atau fuel cell mungkin tampak membosankan, dengan bentuk yang canggung, dibangun untuk efisiensi maksimum dan tak dapat menahan kondisi cuaca yang ekstrim; namun tampaknya tidak untuk konsep yang satu ini.
Dalam pencariannya untuk inovasi, Chevrolet mengambil pola pikir yang berbeda saat mengembangkan Colorado ZH2, mencoba untuk membuktikan bahwa kendaraan bertenaga hidrogen pun dapat menahan kondisi ekstrim.
Itu sebabnya Chevy Colorado ZH2 ini kabarnya akan memulai uji cobanya di lokasi militer pada tahun 2017 mendatang, untuk mengevaluasi efektivitas kendaraan seperti dalam sebuah misi militer, demikian menurut Chevy.
Meskipun didasarkan pada sasis Chevy Colorado reguler yang dipanjangkan dan diperkuat, prototipe ZH2 ini tetap memiliki beberapa kesamaan dengan versi regulernya tersebut.
Kabin, pintu, dan atapnya masih tetap sama, namun segala sesuatu yang lain pada Colorado ZH2 telah dimodifikasi atau ditingkatkan, misalnya, kabin diperpanjang 5 inci (125 mm) untuk mengakomodasi velg off-road berdiameter 37-inci, sehingga proporsi mobil menjadi sedikit berbeda.
Kap mesin berbahan serat karbon yang diperkuat Kevlar juga melindungi fuel cell stack yang dipasang melintang, sedangkan ujung depan mobil digambarkan sebagai “pembaruan dramatis” dari Colorado standar.
Yang lebih menarik adalah bahwa sistem pendinginnya dipindahkan ke belakang, agar dapat membantu mengatur suhu di lingkungan yang panas –terutama karena kendaraan ini juga dimaksudkan untuk dapat tetap menghasilkan tenaga walaupun dalam kondisi stasioner.
Di bagian belakang, ada penutup clamshell dengan intake udara yang terintegrasi, juga rumah bagi unit pendingin listrik Exportable Power Take-off (EPTO), yang dapat digunakan untuk memberi tenaga pada sebuah rumah sakit lapangan kecil untuk beberapa jam, dengan menyalurkan tegangan tinggi D/C dari sel bahan bakarnya.
Sasis Colorado ZH2 ini juga direkayasa untuk digunakan di medan offroad, dengan ground clearance 12 inci (30,5 cm) dari tanah, serta sistem sel bahan bakar berkekuatan 93 kW yang menyalurkan daya ke motor listrik berkekuatan 132 kW, yang mampu memproduksi torsi instan hingga 318 Nm atau 236-ft.lbs. **MS/ Foto-foto: Carscoops
KOMENTAR (0)