Menjadi asosiasi car audio yang memiliki nama besar di Indonesia, terlebih di industri audio mancanegara, International Auto Sound Challenge Association (IASCA) akan menggelar kontes car audio yang telah ditunggu-tunggu oleh para pelaku industri car audio di Indonesia.
Namun, sebelum menggelar kontes car audio pada hari Jum’at, 29 Juli 2016 mendatang, IASCA menggelar sebuah pelatihan untuk menjadi juri sebuah kontes audio dengan mengusung tema ‘Judge’s & Competitor’s Training Indonesia 2016’ di Jakarta.
President IASCA Indonesia, Erick Lim mengatakan, dua hari ini pihaknya menggelar program ‘Judge’s & Competitor’s Training Indonesia 2016’, yang akan memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara memberikan penilaian sebuah mobil dalam sebuah kompetisi. “Tentunya untuk memberikan penilaian pasti ada acuan regulasinya,” kata Erick saat ditemui di Jakarta, Senin (25/7).
Ditambahkan oleh Erick, disini juri akan dilatih bagaimana cara menilai dan bagi peserta juga akan di-training apa saja aspek yang akan dinilai. Jadi, baik juri maupun peserta bisa melakukan bagiannya dengan baik. “Dan setelah dua hari menggelar training ini, IASCA akan menggelar kontes car audio pada hari Jum’at, 29 Juli mendatang yang akan melombakan dua kelas, yaitu Pro Amatir dan Pro,” tambah Erick.
“Semoga dengan comeback-nya IASCA ini, industri car audio akan lebih bergairah dan semarak serta bisa menggerakkan pecinta audio mobil yang ada di Indonesia,” pungkas Erick.
Sementara, Vice President IASCA Indonesia, Jaka Sendrawan mengungkapkan, pihaknya ingin mulai membibitkan juri-juri baru. Para juri baru ini tidak hanya ikut training lalu mendapat sertifikat yang hanya akan dipajang di tembok, namun diharapkan mereka juga pro-aktif untuk bisa terlibat dalam event-event IASCA.
“IASCA Indonesia akan memilih beberapa peserta yang sudah hadir di acara kali ini untuk mengundang konsumen-konsumennya agar datang ke tokonya untuk dinilai dengan regulasi IASCA, dan yang akan menjadi jurinya adalah pemilik toko sendiri,” kata Jaka.
Dengan begitu, mereka akan lebih paham dengan regulasi IASCA. “Semua ini kita lakukan karena sudah menganggap seluruh peserta yang hadir disini adalah judge,” imbuh Jaka.
“Kita semua tahu bahwa untuk menjadi juri disebuah kompetisi itu sangat berat, dan IASCA menyiapkan mereka melalui program ini. Diharapkan dengan seringnya menjadi juri, meskipun hanya untuk konsumennya, lama kelamaan mereka akan terbiasa dan lebih siap saat menjadi juri disebuah kontes sesungguhnya,” tutupnya. **MS/ Foto-foto: Agus Budi
KOMENTAR (0)