Imbas Corona, McLaren PHK 1.200 Pekerjanya

Imbas Corona, McLaren PHK 1.200 Pekerjanya

Dampak negatif dari pandemi Covid-19 memang tak pandang bulu. Produsen supercar sekalas McLaren pun harus menelan pil pahit dengan mengambil keputusan untuk memangkas lebih dari seperempat karyawannya.

Secara total ada 1.200 dari 4.000 orang yang berada di divisi teknologi dan divisi balap kehilangan status pekerjaannya di McLaren. Itu berarti sebesar 25% karyawan McLaren terpaksa terkena Pemutusan Hubungan kerja (PHK) akibat Virus Corona.

Penjualan yang menurun drastis akibat daya beli yang anjlok membuat langkah ini pastinya sangat sulit bagi perusahaan otomotif asal Inggris tersebut.

Dilansir BBC,  Rabu (27/5), “McLaren mengakui sudah sangat terdampak krisis Corona. Meski telah bekerja keras untuk memotong biaya dan menghindari PHK. Tapi kami sekarang tidak punya pilihan lain selain mengurangi ukuran tenaga kerja kami,” kata Eksekutif McLaren, Paul Walsh dalam pernyataannya.

Imbas Corona, McLaren PHK 1.200 Pekerjanya

Paul Walsh sendiri diketahui baru bergabung dengan McLaren pada Maret 2020. Walsh diharapkan bisa membuat McLaren bertahan di masa sulit ini hingga fase selanjutnya termasuk pengembangan strategis McLaren.

“Tidak diragukan lagi ini adalah waktu yang menantang bagi perusahaan dan terutama orang-orang kami, tetapi kami berencana untuk muncul sebagai bisnis yang efisien dan berkelanjutan dengan arah yang jelas untuk kembali ke pertumbuhan,” tambah Walsh.

Salah satu upaya menyelamatkan merek tersebut, McLaren berencana untuk meluncurkan generasi kedua dari seri sport mesin tengah 570 S. Generasi selanjutnya dari 570 S tampaknya akan menanggalkan mesin V8 dan menggantinya dengan V6 dikombinasikan hybrid.

 

 

 

KOMENTAR (0)