Indonesia Siap Bangun Fasilitas Uji Tabrak Terintegrasi

Indonesia Siap Bangun Fasilitas Uji Tabrak Terintegrasi

Pembangunan proving ground dengan fasilitas crash test atau uji tabrak mobil yang terintegerasi dengan Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor, Bekasi, Jawa Barat, akan melibatkan pihak swasta. Proyek ini diperkirakan memakan dana hingga Rp 1,6 triliun.

Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, penanaman modal dari investor dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha Availability Payment (KPBU-AP). “Jadi kita menggunakan dana KPBU-AP, jadi swasta membayar pembangunannya, kewajiban Kemenhub tiap tahun itu membayar mengembalikan uangnya,” ujar Budi.

Sementara Kepala Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), Caroline Noorida Aryani, menyebut pihaknya sudah menyelesaikan tahap perencanaan dan masih menunggu kepastian lelang proyek.

Indonesia Siap Bangun Fasilitas Uji Tabrak Terintegrasi

“Secara perencanaan memang sudah selesai 2019 lalu. Kita sedang siapkan Amdalnya, hari ini baru akan dirapatkan mengenai teknisnya. Tapi untuk lelang karena melibatkan ahli dari luar negeri jadi terhambat karena kondisi sedang pandemi,” kata Caroline.

Ia berharap prosesnya bisa berjalan lancar jika situasi sudah kembali kondusif. Pasalnya, lanjut Caroline, sudah ada sekitar 42 calon investor yang tertarik membantu pembiayaan proyek ini. “Mudah-mudahan lancar karena yang mengajukan letter of interest juga sudah banyak. Ada 42 calon investor dari dalam dan luar negeri, total ada lima negara,” ujarnya.

Secara teknis, fasilitas uji tabrak yang akan dibangun seluas 80 hektare itu akan mengadopsi teknologi pengujian kendaraan bermotor standar United Nation Regulation, khususnya Vehicle Regulation UNECE. “Nanti untuk fasilitas uji tabrak ini tidak hanya crash test saja, rencananya ada 22 jenis pengujian berstandar UNECE. Misalnya ada uji stabilitas berkode UNR 79, nanti standar setirnya bagaimana. Terus uji noise berkode unr 41,” paparnya.

Indonesia Siap Bangun Fasilitas Uji Tabrak Terintegrasi

Dengan adanya fasilitas ini, standar keselamatan dari produk otomotif yang diproduksi dan dijual di Indonesia bisa lebih ditingkatkan. Masyarakat juga bisa memahami kualitas produk yang akan dibeli. “Jadi nanti kalo ada crash test kita bisa kasih bintang buat hasil ujinya bintang 1 sampai 5. Nanti bisa keliatan di brosur kendaraan jadi pembeli bisa teredukasi,” pungkasnya.

KOMENTAR (0)