Italia Bela Ferrari Hadapi Aturan Mobil Listrik Eropa

Italia Bela Ferrari Hadapi Aturan Mobil Listrik Eropa

Italia bersama Uni Eropa tengah membahas nasib produsen supercar menjelang rencana penghentian produksi mobil mesin bensin (combution) pada 2035. Hal ini menjadi wajar, mengingat supercar legendaris Ferrari dan Lamborghini berasal dari Italia.

Pemerintah Italia sepenuhnya mendukung komitmen Eropa dalam mengurangi emisi dengan menghapus mesin bensin secara bertahap. Namun ada ceruk bagi produsen yang hanya membuat mobil sport atau supercar sehingga harus dibuat aturan khusus.

Italia Bela Ferrari Hadapi Aturan Mobil Listrik Eropa

Para produsen ini menghasilkan produksi mobil dengan jumlah jauh lebih sedikit dibandingkan dengan produsen raksasa dunia.

“Salah satu langkah penting adalah Italia menjadi otonom dalam memproduksi baterai berkinerja tinggi dan itulah sebabnya kami sekarang meluncurkan program giga-factory di Italia, fasilitas produksi skala besar untuk baterai,” ucapnya seperti dikutip dari Hindustan Times pada Senin, (6/9).

Italia Bela Ferrari Hadapi Aturan Mobil Listrik Eropa

Komisi Eropa pada Juli lalu mengumumkan rencana menghentikan penjualan mobil bermesin pembakaran baru pada 2035 sebagai bagian dari upaya Eropa mengurangi emisi yang berkontribusi terhadap pemanasan global.

Pembuat mobil mewah memproduksi mobil dengan mesin bertenaga besar yang mengeluarkan tingkat polusi di atas rata-rata. Namun mereka memiliki jumlah penjualan yang jauh lebih rendah dibandingkan pabrik mobil pada umumnya. Mantan Direktur Non Eksekutif Ferrari Cingolani mengatakan bahwa Ferrari berhasil menjual sekitar 9.100 unit supercar pada 2020, sedangkan Lamborghini sekitar 7.400 unit.

Italia Bela Ferrari Hadapi Aturan Mobil Listrik Eropa

Volume penjualan kedua mobil tersebut bahkan tidak bisa disandingkan dengan Toyota sebagai penguasa pasar, yang pada paruh pertama tahun ini saja sudah mengirimkan lebih dari 5 juta unit kendaraan kepada konsumen.

KOMENTAR (0)