Ajang European Touring Car Championship (ETCC) akhirnya resmi menyandang status sebagai Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), Sadikin Aksa, pada hari Minggu (3/4) lalu meresmikan status Kejurnas bagi ETCC ini di tengah-tengah penyelenggaraan ajang Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2016 Seri ke-2 di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Sadikin Aksa mengatakan bahwa pihaknya melihat ajang balapan di ISSOM ini dapat dijadikan sebagai ajang pencarian pebalap-pebalap muda berbakat, dari semua kelas yang dipertandingkan.
“Saya melihat, di ajang ETCC ini banyak pebalap-pebalap muda potensial. Jadi tidak ada salahnya jika ajang balap yang menampilkan mobil-mobil keluaran Eropa ini menjadi Kejurnas,” kata Sadikin dalam sambutannya. “Karena, wacana ini sebetulnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Dilihat dari regulasi serta segala hal lainnya pun sudah sangat menunjang sesuai buku kuning kami. Maka secara resmi, pada ISSOM 2016 seri kedua ini, ETCC resmi berpredikat Kejurnas.”
Setelah diresmikannya ETCC sebagai kejurnas, PP IMI juga berharap akan muncul pebalap berpotensi dan profesional untuk didorong ke ajang yang lebih tinggi lagi. “Di event ISSOM, ETCC sudah masuk level Nasional. Ending-nya kami akan pacu agar pebalap yang tampil bisa sukses juga sampai level Internasional seperti misalnya di WTC (World Touring Car Championship),” tambah Sadikin.
Sementara, Project Officer Kejurnas ETCC, Andre Dumais mengungkapkan, tahun ini ETCC sudah memasuki musim balapnya yang ke-5. Wacana untuk status kejurnas sebenarnya sudah sejak dua tahun yang lalu dikumandangkan, namun baru diputuskan di akhir tahun 2015 silam, dan dapat terlaksana di tahun 2016 ini.
“Ketua Umum IMI sekarang sedikit berbeda dengan ketua-ketua sebelumnya. Pak Ikin ini lebih ‘grass road’, mau turun ke lapangan. Dan beliau ini kan seorang pereli, jadi sangat mengerti kondisi di lapangan. Artinya beliau memahami sekali kebutuhan kita sebagai penyelenggara dan juga kebutuhan para pebalap yang ada di ETCC,” tambah Andre.
PP IMI sempat mengundang para pengurus ETCC, dan mereka menginformasikan kebutuhan akan ajang Kejurnas balap yang baru selain Honda Jazz. “Nah, menurut Ketua IMI, kami yang dianggap paling siap, mulai dari regulasi dan secara penyelenggaraannya.
“Jadi setelah memikirkan segala konsekuensi dan untung-ruginya, maka kamipun memutuskan bahwa ETCC siap menjadi ajang Kejurnas. Apalagi pada tahun 2013, ETCC mendapatkan award dari IMI sebagai ‘Best Event of The Year’,” tambah Andre yang juga merupakan pebalap senior ini.
Dirinya menambahkan, sebenarnya sejak ISSOM 2016 Seri 1 bulan Maret lalu ETCC sudah resmi menyandang status Kejurnas. Akan tetapi dikarenakan baru pertama pengadaannya, masih banyak error. Pebalap yang biasanya fleksibel harus mulai beradaptasi dengan peraturan yang tegas. “Maka, saya selaku Project Officer harus mempersiapkan segala sesuatunya. Nah baru di seri kedua inilah acara seremonial kami gelar,” jelas Andre.
Selain menyandang status Kejurnas, ajang ETCC juga sudah menggunakan sistem ‘One Make Tire’, dimana seluruh pebalap yang turun di ETCC harus menggunakan ban Achilles ATR K-Sport. Hal ini secara tidak langsung sedikit mempengaruhi dengan berkurangnya peserta yang menggunakan ban merk lain.
“Memang pada saat kita memutuskan One Make Tire pasti akan berdampak, khususnya bagi pebalap yang menggunakan ban merk lain,” tambah Andre.
“Secara total peserta memang berkurang, terutama pada seri pertama lalu, dimana biasanya peserta mencapai hampir 30 per slot, jatuh ke 22 per slot. Namun, di seri kedua ini sudah bertambah lagi menjadi 25 peserta. Kita juga terus menjajaki aturan ‘One Make Tire’ ini, apa akan menjadi lebih baik atau sebaliknya. Kita tunggu saja.”
Andre pun berharap, dengan status Kejurnas ini akan membuat ajang ETCC menjadi lebih bergengsi dan membuat para pebalap makin termotivasi. “Semoga dengan status Kejurnas ini, ajang ETCC akan menjadi lebih bergengsi, membuat peserta semakin termotivasi, serta bisa melahirkan pebalap-pebalap muda baru untuk bisa melanjutkan ke jenjang Internasional. Dan terakhir, semoga akan lebih mudah mendapatkan sponsor,” pungkas Andre Dumais sembari tertawa. **MS
KOMENTAR (0)