Pasca Skandal VW: Ramai-ramai Tinggalkan Diesel

Pasca Skandal VW: Ramai-ramai Tinggalkan Diesel

Tren industri otomotif dunia menghapuskan mesin diesel di seluruh kendaraan penumpang mereka, terus terjadi. Menyusul Toyota yang mengatakan kemungkinan tidak akan mengungkap model lain dengan mesin diesel, Fiat Chrysler Automobiles (FCA) pun berencana melakukan hal serupa terhitung mulai tahun 2022.

Pasca Skandal VW: Ramai-ramai Tinggalkan Diesel

Dilansir Financial Times, keputusan itu didasari menurunnya permintaan yang dibarengi melonjaknya biaya spiral untuk powertrain. Menurut sumber di FCA, pengumuman resmi terkait keputusan penghapusan jenis bahan bakar diesel pada seluruh merek mobil mereka akan diungkap pabrikan pada tanggal 1 Juni mendatang.

Pasca Skandal VW: Ramai-ramai Tinggalkan Diesel   

Menurunnya popularitas mobil bermesin diesel di Eropa telah dimulai sejak skandal emisi Volkswagen Group, yang mengakibatkan meningkatnya oposisi politik terhadap bahan bakar di beberapa kota Eropa.

Pasca Skandal VW: Ramai-ramai Tinggalkan Diesel

Pada bulan September 2015, perusaahan pembuat mobil asal Jerman itu diketahui telah menggunakan perangkat lunak untuk mencurangi uji emisi di Amerika Serikat atas 11 juta kendaraan Volkswagen dan Audi bermesin diesel yang dipasarkan antara tahun 2009 dan 2015.

Pasca Skandal VW: Ramai-ramai Tinggalkan Diesel

Perangkat lunak tersebut mendeteksi kondisi kendaraan saat menjalani uji emisi dengan menyalakan panel elektronik untuk mengendalikan kinerja mesin dan perangkat kendali emisi sedemikian rupa, sehingga emisi yang dikeluarkan berada dalam jangkauan batas aman. Hal ini mengakibatkan mobil-mobil tersebut lolos uji US-EPA (United States Environmental Protection Agency).

Pasca Skandal VW: Ramai-ramai Tinggalkan Diesel

Padahal, ketika digunakan sehari-hari di jalan raya oleh konsumen, perangkat kendali emisi tersebut tidak bekerja seperti saat uji emisi. Alhasil, mobil-mobil produksi VW keluaran antara tahun 2009 sampai 2015 mengeluarkan hingga 40 kali batas resmi Nitrogen Oksida (NOx).

 Pasca Skandal VW: Ramai-ramai Tinggalkan Diesel

Atas dakwaan kriminal menggunakan perangkat lunak gelap untuk memanipulasi buangan emisi mobil diesel yang terjadi di Amerika Serikat itu, pihak Volkswagen mengaku bersalah, dan harus membayar denda sebesar US$ 4,3 miliar, atau sekitar Rp 60 triliun rupiah. Enam pimpinan dan manajer VW ikut didakwa. Bahkan CEO VW, Martin Winterkorn, yang mengaku tidak tahu-menahu ada kecurangan, segera meminta maaf dan mengundurkan diri.

 Pasca Skandal VW: Ramai-ramai Tinggalkan Diesel

Terungkapnya skandal emisi tersebut mengakibatkan saham Volkswagen terjun bebas hingga lebih dari 18%. Korea Selatan juga terus melakukan investigasi terhadap mobil-mobil VW dan Audi di negara mereka. Penyelidikan menyasar pada lebih dari 4.000 unit VW Jetta dan VW Golf, serta Audi A3 yang diproduksi antara 2009 dan 2015.

Pasca Skandal VW: Ramai-ramai Tinggalkan Diesel

Aksi tipu-tipu Volkswagen juga memberi dampak buruk pada Qatar, yang kebetulan menempatkan dana US$ 256 miliar untuk 17% saham di pabrikan otomotif Jerman tersebut. Negara kaya minyak ini mengalami kerugian hampir US$ 5 miliar, atau setara dengan Rp 73,2 triliun.

Pasca Skandal VW: Ramai-ramai Tinggalkan Diesel

Belakangan, pasca skandal Volkswagen, pendaftaran mobil berbahan bakar diesel di Eropa terus mengalami penurunan. Data tahun lalu menunjukkan penuruhan hingga 7,9%  dan membuat pangsa pasar ikut melemah menjadi 43,7%.

 

TAGS

KOMENTAR (0)