Dering bunyi alarm di kala jam 2 pagi menghilangkan lelap tidur saya. Pasalnya, pagi ini saya harus segera bersiap menuju bandara Soekarno-Hatta dan berangkat menuju Yogyakarta demi mengikuti ajakan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) untuk menguji langsung performa MPV terbaru andalan Mitsubishi, XPANDER dengan destinasi Yogyakarta-Semarang selama 3 hari.
Acara bertajuk XPANDER Media Touring 2018 ini sekiranya telah diikuti oleh 90 media massa nasional dengan terbagi 3 batch, untuk grup 1 melewati rute Semarang-Solo, kemudian grup 2 menuju Solo-Yogyakarta. Saya pun ikut dalam grup 3 dengan rute Yogyakarta-Semarang yang penuh dengan jalur beragam, mulai dari perkotaan, jalan tol, hingga pegunungan. Jika dihitung dari total jarak tempuh, maka perjalanan XPANDER Media Touring 2018 telah melewati perjalanan sejauh 750 km dalam kurun waktu 1 minggu.
Menginjakkan kaki di bandara Adi Sucipto, Yogyakarta pada pukul 6.30 pagi memang terasa nikmat. Suasana sejuk di iringi sinar matahari pagi yang mulai memanaskan tubuh mengiringi langkah saya menuju 10 unit XPANDER beragam varian yang siap di uji. Satu unit XPANDER tipe Ultimate berkelir Titanium Grey menjadi kendaraan saya beserta tiga rekan media lain yang siap menemani perjalanan dalam satu mobil. Tak perlu waktu lama, untuk menyesuaikan diri dengan MPV bergaya unik ini. Posisi duduk terasa nyaman, pandangan visual juga terasa jelas. Bentuk dashboard horizontal hadir dengan balutan warna Beige yang dominan dalam kabin dan sangat menyegarkan mata.
Leganya ruang kabin terisi oleh banyaknya ruang penyimpanan berukuran besar dan kecil yang dapat menampung barang berukuran besar hingga smartphone dan koin. Tata letak dashboard maupun konsol tengah juga terbilang sangat cerdas. Ruang bagasi belakang terbilang luas dikelasnya. Posisi duduk di kursi baris ketiga juga dapat menampung seseorang dengan tinggi badan 175 cm tanpa kesulitan di bagian leg room, karena kursi baris kedua dapat diatur maju maupun mundur sesuai yang diinginkan.
Saat mulai berjalan, hal pertama dan istimewa dari XPANDER menurut saya adalah tingkat kesenyapan kabinnya yang maksimal. Saya mulai menyadari saat melaju di perkotaan yang ramai dengan suara noise dari luar, namun dapat ditepis oleh rangka khusus yang mampu menyerap dan memantulkan suara untuk menjaga kesenyapan dalam kabin.
Akselerasi santai dari mesin 1.5-liter berkode 4A91 dengan teknologi Mitsubishi Innovative Valve Timing Electronic Control (MIVEC) ini memiliki performa yang lumayan agresif saat saya membenamkan pedal gasnya agak dalam. Hantaran tenaga MPV sebesar 103 hp dengan torsi 141 Nm dirasa cukup untuk memuaskan ekspektasi saya saat melibas jalur perkotaan yang padat dengan kondisi stop n go. Perpindahan upshift dari transmisi otomatis 4-speed nya juga sangat sesuai dengan karakter mesin long range ini. Tarikan mesin juga sangat flexibel dikala saya menginginkan perpindahan gigi di putaran atas.
Tak terasa, perjalanan awal menuju Soto Bathok Mbah Katro untuk sarapan pun terasa cepat berlalu. Rombangan kami segera berjalan menuju kawasan Kaliurang menuju tempat wisata Lava Tour yang terkenal karena tragedi letusan Gunung Merapi. Di kawasan ini pula, saya merasakan hal istimewa kedua dari XPANDER yaitu, Sistem suspensi. Boleh dikatakan, berkat suspensi Macpherson Strut di kaki depan dan Torsion Beam di kaki belakangnya, XPANDER mampu memberikan kenikmatan berkendara terbaik dalam meredam setiap getaran ketika melewati jalanan berkontur tak rata dan sanggup menjaga tingkat keseimbangan secara maksimal.
Kedua suspensi ini diredam dengan shock absorber valve dan dikembangkan khusus dengan quick response untuk menjaga kestabilan. Begitu juga dengan dukungan struktur bodi monokok dengan teknologi Reinforced Impact Safety Evolution(RISE) sehingga membuatnya lebih ringan dengan tinggiground clearance 205 mm yang siap melalui beragam medan. Dengan nyaman, rombongan kami mampu melintasi jalur terjal dan berbatu secara santai.
Hujan deras menyelimuti wilayah Gunung Merapi dan sekitarnya. Jarak pandang pun sangat terbatas saat rombongan kami kembali berjalan menuju Stupa Resto sebagai destinasi selanjutnya. Angin kencang dan butiran air hujan terus mengguyur jalur perbukitan yang sempit dan berbatu. Cuaca dahsyat ini sekiranya berhasil membuat acara media tes drive Mitsubishi XPANDER menjadi semakin menarik.
Saya tetap menjaga jarak aman dengan mengandalkan pengereman maksimal dari rem standar yang sudah dilengkapi dengan teknologi ABS, EBD, dan BA sehingga siap memberikan hasil pengereman presisi dan sempurna. Saya akui jika sistem pengereman XPANDER sangat tenang dan rapat sehingga jarak injak pada pedal rem sangat sesuai dengan akselerasi pengeremannya. Tidak menyentak.
Stupa resto yang berada di Hotel Plataran Magelang ini berada di sekitar area Candi Borobudur, lokasinya terbilang ‘hidden’ dari jalan umum dan terpencil. Disinilah saya dan rombongan menikmati makan siang ditemani keindahan alam yang dikelilingi pepohonan dan ornamen unik. Ciri khas tradisi Jawa sangat kental terasa disini. Makanannya pun beragam dari Indonesia, Asia hingga Eropa. Meskipun begitu, hujan masih terus turun hingga saat saya dan rombongan kembali berjalan dan singgah selama beberapa jam di MesaStila Resort untuk coffee break.
Pukul lima sore, saya kembali menempuh perjalanan yang cukup panjang menuju Gumaya Hotel di kota Semarang. Selama dua jam saya melewati beragam jalur yang menyenangkan sehingga dapat mengupas lebih jauh tentang keistimewaan dari Next Generation MPV ini. Untuk sebuah MPV dengan kapasitas tangki 45 liter, XPANDER terbilang irit bahan bakar. Tak terhitung berapa banyak tikungan terjal dan menurun yang dilalui, saya hanya melihat petunjuk bahan bakar hanya turun sebanyak 1 bar. Suasana menjadi seru saat kami mulai memasuki jalur tol Banyumanik yang panjang. Setelah melakukan barisan untuk photo shoot, satu-persatu dari XPANDER mulai melakukan akselerasi panjang.
Saya juga segera menambah kecepatan sekaligus mencoba performa tenaga mesin. Tak dipungkiri, akselerasi mesin berkapasitas 1.499 cc ini mampu membawa MPV berbobot 1.780 kg ini mencapai kecepatan 160 km/jam secara halus. Tenaga terus hadir di putaran 4.000 rpm hingga 6.200 rpm dan secara linear terus bergerak cepat. Meskipun begitu saya tetap merasakan sedikit gejala limbung pada bodi saat melewati tikungan panjang. Dimaklumi, ini bukanlah sebuah sedan, namun XPANDER masih terasa nyaman untuk kondisi ini. Sistem suspensi dan fitur Active Stability Control (ACS) terus menjaga kestabilan saat saya mengajak mobil ini melaju cepat di tikungan sambil sesekali menginjak pedal rem dengan kondisi jalan basah.
Setelah keseruan di hari pertama, saya dan rombongan kembali mengeksplorasi kota Semarang di hari kedua. Destinasi awal saya bergerak menuju Brown Canyon di kawasan Tembalang untuk melakukan foto dan dilanjutkan dengan menghadiri acara handover ceremony XPANDER kepada konsumen yang diadakan di dealer Mitsubishi Bumen Redja Abadi, Semarang sekaligus bakti sosial dari pihak MMKSI dan dealer.
Eling Bening Resto Ambarawa menjadi destinasi saya selanjutnya. Resto yang berada di kawasan Rawa Pening ini menjadi objek wisata keluarga dengan keindahan panorama paling komplit di Jawa Tengah. Di Eling Bening ini kita akan melihat hamparan rawa pening yang luas serta deretan pegunungan yang benar benar memanjakan mata.Selain pemandangan yang menakjubkan, kawasan wisata eling bening bawen ini menyediakan beberapa fasilitas yang lengkap mulai dari restoran, kolam renang, meeting room, tempat outbound hingga camping ground.
Menu sajian khas Indonesia seperti sup iga, sate udang bakar, gurame asam manis menjadi makan siang yang nikmat di tempat ini. Tak lupa, saya dan semua pihak dan rombongan mendapatkan angle foto bersama dengan latar pemandangan menakjubkan disini.
Perjalanan santai terus berlanjut untuk mengunjungi salah satu workshop kerajinan eceng gondok di Bukit Cinta. Disini kami mengenal berbagai kerajinan tangan yang terbuat dari akar tanaman eceng gondok yang tumbuh subur di Rawa Pening. Saya dan semua peserta pun diajak untuk mencoba cara membuat anyaman yang sekiranya menjadi sumber rezeki bagi masyarakat di kawasan ini. Selain itu, saya juga merasakan nikmatnya berbagai macam kue tradisional dan kopi yang segar sambil menunggu hujan mereda.
Sejak meluncur secara World Premiere pada Agustus 2017 lalu, Mitsubishi XPANDER diakui banyak menarik minat masyarakat di tanah air. Hal ini dibuktikan dari angka penjualan yang telah melewati angka 27.000 unit hingga Februari 2018 dan marketshare 27% pada Januari 2018. Kapasitas produksi dari MPV ini terus meningkat hingga mencapai 10.000 unit per bulan untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor ke beberapa negara ASEAN seperti Filipina dan Thailand pada tahun ini.
Nah, setelah membuktikan sendiri tentang performa,fungsi dan fitur yang ditawarkan XPANDER sebagai sebuah MPV generasi terbaru, saya dapat merasakan standar terbaru dari sebuah MPV untuk menjadi mobil pilihan terbaik bagi keluarga. Mitsubishi berhasil memberikan ekspektasi dari sebuah pemikiran, kebutuhan dan keinginan para konsumennya menjadi sebuah kendaraan multifungsi yang stylish, tangguh dan atraktif.
KOMENTAR (0)