Logo membantu kita untuk lebih mudah mengingat identitas yang mewakili berbagai hal seperti daerah, merek, produk atau bahkan sebuah negara. Berbekal latar belakang tersebut, tidak heran kalau logo menjadi salah satu bagian yang sangat penting untuk merek kendaraan bermotor karena menyiratkan filosofi dan sejarah. Salah satu bentuk logo yang populer untuk merek kendaraan bermotor adalah pola geometris. Secara umum, pola geometris menjadi favorit berbagai pabrikan otomotif karena menggambarkan makna khusus atau mengingatkan pada latar belakang dan kejadian tertentu.
Audi
Logo Audi berupa empat cincin bertautan memiliki makna penggabungan empat pabrikan otomotif Jerman pada tahun 1932 yaitu Audi, DKW, Horch, dan Wanderer yang membentuk Auto Union AG. Nama Audi berasal dari serapan kata “audire” dalam bahasa Latin untuk “horch!” (kata dalam bahasa Jerman yang berarti “hark!” atau “hear”). Sementara kata Horch berasal dari nama sang pendiri, August Horch.
BMW
BMW (Bayerische Motoren Werke) alias Bavarian Motor Works memulai sejarahnya sebagai Bayerische Flugzeugwerke yang berdiri pada tahun 1916 dan memproduksi mesin pesawat terbang (1917-1918). Kemudian pada tahun 1922, Bayerische Flugzeugwerke berganti nama menjadi Bayerische Motoren Werke dan melanjutkan produksi mesin pesawat jenis mesin piston dan mesin turbo jet dalam kurun waktu 1933-1945. Logo BMW memadukan warna biru dan putih yang menandai bendera negara bagian Bavaria serta lingkaran yang mewakili Rapp Motorenwerke (pabrikan mesin pesawat yang menjadi cikal bakal BMW).
Citroen
Logo Citroen yang mengadaptasi “chevron” dipilih oleh sang pendiri Citroen, Andre Gustave Citroen, yang terinspirasi oleh roda gigi dengan gerigi berbentuk “V”. Saat itu, Andre Gustave Citroen sedang melakukan perjalanan ke kota Lodz, Polandia, dan menemukan roda gigi model V tersebut. Logo model gigi tersebut mulai digunakan pada tahun 1919 ketika Citroen merilis Type A yang menjadi mobil perdana yang diproduksi oleh Citroen.
Mercedes-Benz
Pada tahun 1870-an, saat bekerja di Deutz AG Gasmotorenfabrik di Cologne, Gottlieb Daimler mengirimkan kartu pos kepada istrinya, Emma Kunz. Kartu pos tersebut berisi lukisan tiga bintang di atas rumah dan kalimat “satu hari nanti, bintang ini akan bersinar terang di atas pabrik milik kita”. Tahun 1900-an, Paul Daimler dan Adolf Daimler, anak Gottlieb Daimler mengusulkan simbol tiga bintang untuk logo Daimler Motoren Gesellschaft. Mulai tahun 1910, logo tiga bintang dipakai resmi dan pada tahun 1916 diberi lingkaran. Selanjutnya pada tahun 1937, Daimler-Benz mendaftarkan logo tiga bintang dengan tiga dimensi dalam lingkaran.
Mitsubishi
Mitsubishi mengawali karir sebagai perusahaan perkapalan yang didirikan oleh Iwasaki Yatarō pada tahun 1870. Tiga tahun kemudian (1873), namanya berganti menjadi Mitsubishi Shokai. Asal usul nama Mitsubishi adalah paduan kata “mitsu” yang berarti “tiga” and “hishi” (menjadi “bishi” sesuai rendaku) alias “water caltrop” yang diikuti pola geometris berlian. Tidak heran kalau logo Mitsubishi kerap disebut sebagai tiga berlian (“three diamonds”).
Renault
Kisah Renault yang mengadaptasi logo berlian dimulai pada tahun 1899 saat tiga Renault bersaudara (Louis, Marcel, dan Fernand) mendirikan perusahaan Renault Brothers Co. Logo awal Renault muncul tahun 1899 berupa inisial huruf R. Lalu pada tahun 1923, Renault mengadopsi logo baru berbentuk lingkaran yang kemudian berganti dengan berlian tengah pada tahun 1925 dan tidak banyak berubah sampai sekarang.
Toyota
Toyota didirikan oleh Kiichiro Toyoda pada tahun 1933 sebagai bagian dari pabrik tenun Toyota Automatic Loom Works, Ltd. Sedangkan Toyota Motor Corporation berdiri pada 1937 di Tokyo. Semula logo Toyota terdiri dari huruf kapital TOYOTA, kemudian pada tahun 1990 logo berubah menggunakan 3 elips yang membentuk huruf T” dalam elips besar. Rangkaian elips melambangkan pencapain teknologi Toyota dan perkembangan masa depan yang tanpa batas.
KOMENTAR (0)