Porsche PFM, Ketika Porsche Mengudara

Porsche PFM, Ketika Porsche Mengudara

Salah satu fragmen dalam  sejarah panjang Porsche yang kerap terlupakan adalah keberadaan Porsche PFM (Porsche-Flug-Motoren) alias “Porsche aircraft engine”. Pada awal tahun  1980-an, Porsche melihat peluang bisnis sebagai pemasok mesin boxer enam silinder 3,2 liter berpendingin udara untuk pesawat terbang. Mooney, produsen  pesawat performa tinggi yang bermarkas di Amerika Serikat, merespons  tawaran Porsche dan memasang mesin boxer enam silinder berpendingin udara 3,2 liter tersebut pada salah satu varian  model M20. Bekal  217 hp menjadikan mesin Porsche (boxer enam silinder berpendingin udara) mengungguli mesin Continental 210 hp milik varian model  M20K.

Porsche PFM, Ketika Porsche Mengudara

Porsche PFM, Ketika Porsche Mengudara

Porsche PFM, Ketika Porsche Mengudara

Porsche PFM, Ketika Porsche Mengudara

Umumnya, pesawat berbaling-baling konvensional (non turbo prop) memiliki perangkat kontrol terpisah untuk mengatur throttle, engine fuel mixture, dan propeller pitch. Namun pada model M20L (Mooney bermesin Porsche) hanya ada satu perangkat kontrol untuk mengatur throttle, engine fuel mixture, dan propeller pitch. Dengan demikian, beban kerja pilot berkurang saat menerbangkan pesawat ini. Selain itu, pilot dan penumpang dimanjakan dengan kenyamanan kursi Porsche berlapis kulit.

Porsche PFM, Ketika Porsche Mengudara

Mooney memproduksi model M20L sebanyak  41 unit yang terdiri atas  40 unit pada tahun  1988 dan satu unit pada tahun 1989. Sayangnya,  proyek PFM berumur pendek karena Porsche menghentikannya pada tahun 1991. Hal itu menjadi masalah besar karena Porsche juga menyetop pasokan suku cadang mesin. Beruntung Mooney M20L PFM produksi tahun 1988 ini masih punya jatah mengudara sebanyak  sebanyak 1.600  jam terbang lagi (overhaul setiap 2.000 jam terbang dan sudah terpakai 400 jam terbang).

 

 

 

 

 

 

KOMENTAR (0)