Kelelahan merupakan hal yang tak bisa dihindarkan ketika melakukan sebuah perjalanan jauh menempuh ribuan kilometer. Namun, hal itu akan hilang seketika jika telah mampu mencapai tujuan perjalanan tersebut.
Salah satunya adalah para peserta turing Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) ‘Jejak Roda Petualang’, yang melakukan perjalanan dari Jakarta dan akhirnya sukses menjejakkan kaki mereka di KM.0 Sabang.
Salah satu peserta turing PPMKI ‘Jejak Roda Petualang’, Hartawan ‘Hauwke’ Setjodiningrat mengatakan, memasuki hari kesepuluh turing ‘Jejak Roda Petualang’, para peserta yang dibagi dua kelompok mulai memasuki Pulau Sabang menuju titik KM.0.
Walau memang semua mobil tidak bisa dibawa ke Pulau Sabang, dan hanya ada tujuh kendaraan yang bisa dibawa hingga KM.0, namun demikian antusiasme mereka tetap besar, dan semua peserta sangat terkesan. “Lebih berkesan lagi karena dalam turing kali ini, PPMKI juga mengadakan kegiatan sosial di beberapa daerah yang dilewati,” kata Hauwke saat ditemui dalam penyebarangan menuju Pulau Sabang, Jum’at (13/5).
Dirinya menambahkan bahwa meskipun semua peserta merasakan kelelahan yang kadang mengakibatkan sedikit emosi, namun rasa kekeluargaan antara peserta turing tetap terjalin dengan baik. “Perjalanan sejauh 2.500-an kilometer yang melalui jalanan yang tidak semua mulus, apalagi saat memasuki Lampung, namun demikian rasa kekeluargaan dan keakraban para peserta tetap terjalin dengan baik,” tambahnya.
Hauwke pun berharap, semoga untuk turing PPMI tahun depan -yang menurut rencana akan menuju Kinabalu, Sabah- pesertanya bisa semakin bertambah lagi.
Setelah berhasil mencapai titik KM.0, para peserta turing ‘Jejak Roda Petualang’ juga menghadiri jamuan makan malam dari Ikatan Motor Indonesa Pemprov Nanggroe Aceh Darussalam.
Ibnu Rusdi, Ketua IMI Pengprov NAD mengucapkan terima kasih kepada PPMKI yang telah datang ke ‘Bumi Serambi Mekah’ ini. “Dengan ini, kami juga bisa menunjukkan kepada Indonesia bahwa Banda Aceh merupakan tempat yang aman bagi siapa saja yang ingin jalan-jalan ke sini,” kata Ibnu.
Sebenarnya, banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi oleh peserta turing PPMKI ini, mulai dari wisata heritage, rumah-rumah asli Aceh, museum kapal apung dan masih banyak peninggalan dari masa lalu yang sebenarnya sayang untuk di lewatkan.
Namun, karena keterbatasan waktu, mungkin lain kali PPMKI bisa kembali datang kesini. “Semoga setelah mengunjungi Pulau Sabang KM.0, perjalanan selanjutnya PPMKI menuju Medan akan diberi kelancaran,” pungkas Ibnu. **MS/ Foto-foto: Agus Budi
KOMENTAR (0)