Pecah Ban di Jalan Tol, Ini Teknik Berkendara yang Dianjurkan

Pecah Ban di Jalan Tol, Ini Teknik Berkendara yang Dianjurkan

Kecelakaan tunggal baru-baru ini terjadi di ruas tol Jagorawi. Suzuki APV mengalami kecelakaan tunggal yang diketahui bahwa penyebabnya adalah pecah ban belakang sebelah kanan.

Ada beberapa kemungkinan dan faktor yang menyebabkan kendaraan mengalami pecah ban. Meski begitu, sebenarnya kejadian tersebut masih bisa dicegah.

Direktur Safety Defensive Driving Indonesia, Sony Susmana, menjelaskan pecah ban merupakan kejadian yang berbahaya namun bisa dicegah. Pecah ban masih bisa dikendalikan jika kecepatan mobil masih di bawah 55 kilometer per jam.

“Jika Anda yakin kondisi ban bagus, mobil baik, dan yakin aman silahkan saja melebihi kecepatan itu. Pecah ban depan dengan kecepatan melebihi 55 kilometer per jam, paling susah dikendalikan. Mobil bisa terbalik saat pecah ban akibat pengemudi melakukan pengereman mendadak karena refleks kaget,” ungkap Sony Susmana.

“Ketika rem ditekan, bobot mobil akan cenderung pindah ke depan dan setir semakin narik ke arah ban pecah. Begitu dia sadar itu salah, rem langsung dilepas dan mobilnya terbalik. Ketika ban depan pecah, upayakan lepas kopling, rem dan gas. Modalnya hanya counter steering saja. Misalnya pecah ban kiri, setir berat ke kiri, kita counter ke kanan,” bebernya.

Tapi jika ban belakang yang pecah, relatif lebih mudah dikendalikan, malah cenderung tak berasa ketika ban belakang pecah walaupun kendaraan lagi penuh penumpang. “Memang kalau ban pecah, tidak ada yang bisa lakukan kecuali counter steering saja. Menepikan kendaraan di tempat aman dan menggantinya dengan ban cadangan,” tambahnya.

Pecah Ban di Jalan Tol, Ini Teknik Berkendara yang Dianjurkan

Jika kejadian pecah ban pada kecepatan tinggi, di atas 55 kilometer per jam, ada teknik-teknik tertentu yang bisa dilakukan meski tak semua pengemudi bisa melakukan. Dalam artian hanya pengemudi dengan level advance yang bisa melakukannya.

“Contohnya begini, untuk menyeimbangkan kendaraan supaya bobotnya tetap rata hingga ban yang kempes tidak dibebani terlalu berat, itu gasnya dikurangi perlahan, jangan mendadak. Tapikan tidak semua orang bisa melakukan itu,” bebernya.

Jika kondisi guncangan saat pecah ban sudah dilalui dan mobil berhasil dikendalikan, barulah Anda bisa mencari tempat yang lebih aman. Misal bahu jalan tol dan kemudian menyalakan lampu tanda darurat (hazard). Setelah itu, Anda bisa lihat langsung kondisi ban mobil untuk melakukan penggantian ban cadangan. Jika tak memungkinkan, bisa menghubungi petugas tol.

 

KOMENTAR (0)