Dua pebalap muda Indonesia berbakat yang turun di European Touring Car Championship (ETCC), Aldio Oekon (Pertamax Motorsport) dan Radityo Mahendra (ABM Motorsport) kembali bersaing untuk menjadi yang terbaik. Jika di tahun lalu mereka bersaing di kelas Master, tahun ini persaingan mereka terjadi di Euro 2000 Pro.
Mengawali start dari grid terdepan, keduanya langsung tancap gas meninggalkan lawan-lawannya. Namun penampilan Radityo bersama tim barunya kali ini memang sangat istimewa. Sejak awal hingga akhir balapan, dirinya mampu meninggalkan Aldio dengan selisih waktu yang sangat jauh.
Saat ditemui usai balapan, Aldio Oekon mengatakan, “memang sejak hari Kamis latihan, mobil saya telah mengalami banyak kendala, meskipun bisa diatasi, hingga hari balapan masih belum sempurna. Berbagai kendala telah saya alami sejak hari Kamis, di mana saat latihan sudah diguyur hujan lebat yang membuat tidak maksimal.”
Hari Jum’at bertambah lagi, di mana ball joint putus, header berlobang, engine dan gearbox mounting patah dan shock bengkok. Bahkan di hari Sabtu mobil sempat ‘ngebul’. “Dengan berbagai masalah tersebut bisa finis kedua sudah sangat senang,” kata Aldio saat ditemui di Sentul, Minggu (25/3).
“Sejak awal saya memang hanya berusaha menjaga kondisi mobil agar tidak mengalami kerusakan lagi. Toh meskipun balapan tadi di tambah 10 lap lagi saya juga tidak akan bisa mengejar Radityo,” jelasnya.
“Jadi saya berpikir buat apa memaksakan mobil kalau memang tidak bisa mengejar mobil di depan. Lebih baik mempertahankan kondisi mesin mobil. Karena posisi kedua memang sudah sesuai target saya sejak memulai balapan,” ungkap Aldio.
Dirinya berharap semoga di seri kedua nanti kondisi kendaraan sudah normal dan bisa memberikan penampilan yang terbaik. “Selamat kepada Radityo yang di seri pertama Euro 2000 Pro ini berhasil menjadi yang terbaik.”
KOMENTAR (0)