Bicara balap mobil klasik di Indonesia, sebenarnya sudah sering diselenggarakan, terutama di Sirkuit International Sentul. Namun, karena animo peserta ajang ini selalu naik turun, ditambah dengan adanya pandemi Covid-19, balap ini pun sempat terhenti.
Nah, Bulan September 2021 lalu, berkat kolaborasi antara Perhimpunan Pecinta Mobil Klasik Indonesia (PPMKI) dan Gazpoll Racing Team, balap mobil klasik yang kali ini dikemas dalam Indonesia Classic Car Championship (ICCC) kembali hadir meramaikan ajang Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2021.
Ronny Arifuddin, Ketua Umum PPMKI mengatakan, Alhamdulillah, meskipun hujan, ajang ICCC di Sentul bisa berakhir dengan baik. Semua pembalap bisa finish tanpa ada satu pun yang mengalami kendala.
“Mudah-mudahan dengan semangat teman-teman pecinta balap mobil klasik selama ini, bisa membuat ajang ICCC terus berjalan dan berkembang,” kata Ronny.
Sementara Lilik Mardianto, salah satu peserta ICCC mengungkapkan, sangat senang dan menikmati adu cepat dalam ajang balap mobil klasik ini.
“Disini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada jajaran pengurus PPMKI yang telah mengajak untuk terjun dalam ajang ICCC ini. Karena tanpa mereka, saya belum tentu merasakan animo baalapan di sirkuit sentul,” kata Lilik.
Pria pengguna Datsun keluaran 1970 tersebut juga memberikan sedikit saran bagi yang ingin mengikuti ajang balap ini, terutama anak-anak muda.
“Balap ini memang sedikit banyak harus mengeluarkan biaya, mulai dari bangun mobil hingga mekanik yang membantu saat balapan. Namun, daripada kita kebut-kebutan di jalan, lebih baik ya di Sirkuit Sentul sini,” ungkap Lilik.
Sedangkan Arman Hermawan, salah satu peserra rookie di ajang ICCC juga menyatakan bahwa mengikuti ajang ini sudah kedua kali dan sangat menikmatinya.
“Meskipun terbilang klasik, namun ajang ini benar-benar mampu memacu adrenalin saya. Apalagi saat melakukan start, karena buat saya disitulah adrenalin mulai terpacu,” ungkap Arman.
Pria yang mengendarai Volkswagen Beetle 1303 keluaran 1974 ini juga memberikan masukan kepada anak-anak muda atau siapapun yang suka ngebut di jalanan.
“Daripada ngebut di jalanan umum ataupun jalan tol, ikut ajang balap ini, kita bisa memacu kendaraan sekencang-kencangnya. Setidaknya, dengan mengikuti ajang balap seperti ini bisa membuat kita mengetahui bagaimana cara mengemudikan kendaraan dengan baik dan benar,” ungkap Arman.
Bagi Arman, mengikuti balap ini bukan hanya sekedar ngebut semata. Karena disini kita bisa bertemu dan belajar mengenai apapun soal mobil (klasik) kepada para pebalap yang sudah lama malang melintang.
Yudi Herbie, salah satu peserta ajang ICCC nuga mengaku sangat senang akhirnya bisa kembali turun balap mobil klasik. Apalagi dirinya mendengar desas-desus bahwa ajang ini akan diundang menggelar ekspedisi di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB.
“Balap dengan mobil klasik ini sangat menyenangkan. Meskipun tidak sekencang mobil-mobil balap terbaru, setidaknya kita bisa menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa mobil klasik ini juga bisa diajak berkompetisi di Sirkuit Sentul. Yang penting kita semua happy dan selalu mengedepankan keselamatan bersama,” pungkas Yudi.
KOMENTAR (0)