Kehilangan Peminat, Hyundai Akan Segera Tinggalkan Bahan Bakar Diesel

Kehilangan Peminat, Hyundai Akan Segera Tinggalkan Bahan Bakar Diesel

Nampaknya kini pilihan kendaraan mesin diesel mulai kehilangan peminat. Hampir setiap pabrikan mobil menghentikan pengembangan mesin diesel dengan alasan emisi lingkungan. Salah satunya Hyundai.

Hyundai akan menghentikan pengembangan
Bagi mesin diesel. Hal ini sejalan dengan langkah terbaru dari peralihannya menuju mobilitas tanpa emisi.

Kehilangan Peminat, Hyundai Akan Segera Tinggalkan Bahan Bakar Diesel

Hyundai Motor mulai menghentikan pengembangan mesin dieselnya pada pertengahan tahun lalu. Kemungkinan pabrikan asal Korea Selatan ini akan tetap mengembangkan versi yang ada, namun sebagian akan diubah dari model mesin berkode R untuk model SUV seperti Santa Fe dan Tucson dan mesin V untuk model yang lebih kecil seperti Hyundai Accent dan Kia Soul.

Kehilangan Peminat, Hyundai Akan Segera Tinggalkan Bahan Bakar Diesel

Meski begitu, Hyundai masih akan tetap mengembangkan mesin bensin, karena merupakan bagian penting dari kendaraan hybrid dan plug-in hybrid.

Kehilangan Peminat, Hyundai Akan Segera Tinggalkan Bahan Bakar Diesel

Langkah terbaru Hyundai Motor sejalan dengan produsen mobil global lainnya yang telah mengungkapkan rencana untuk menghentikan pengembangan mesin diesel serta penjualan di tengah pengetatan regulasi pada kendaraan yang mengeluarkan nitrogen oksida.

Kehilangan Peminat, Hyundai Akan Segera Tinggalkan Bahan Bakar Diesel

Volvo, salah satu produsen mobil pertama yang melakukannya pada 2017 lalu bahwa mereka akan berhenti mengembangkan mesin diesel. Volkswagen mengatakan pada 2018 bahwa mereka akan berhenti mengembangkan semua mesin pembakaran internal setelah melewati tahun 2026. Fiat Chrysler dengan produk Jeep, Chrysler, dan Maserati, juga dilaporkan akan segera menghentikan penggunaan mesin diesel dari mobil penumpang pada 2022 mendatang.

Kehilangan Peminat, Hyundai Akan Segera Tinggalkan Bahan Bakar Diesel

Hyundai Motor menargetkan untuk menguasai delapan hingga 10 persen pasar EV dunia pada tahun 2040.

KOMENTAR (0)