PPMKI

PPMKI

Ide dan gagasan untuk mendirikan komunitas mobil kuno berawal dari Let. Jend. (Pur) Solihin Gautama Prawiranegara setelah ada orang yang selalu meminjam Mercedes 170 tahun 1936 Cabriolet miliknya untuk dipajang di pameran-pameran yang diselenggarakan IKIA Inc. 
IKIA Inc, di bawah pengelolaan Hermanto Tirtoprojo, memang sering mengadakan pameran produk industri dan hasil-hasil produksi lainnya dengan memajang mobil-mobil kuno sebagai daya tarik pengunjung. Antara lain:
Mercedes 170,  tahun 1936 Cabriolet, milik Solihin GP
FORD Model T,  tahun 1918, milik Budiono Widodo
Mercedes 170, tahun 1951, milik Dr Miarsa
Moris “Becak”, tahun 1932, milik Soetopo
Dari situlah muncul ide Solihin untuk mengumpulkan mobil tua lebih banyak lagi dan membentuk suatu wadah yang menampung hobi serta kecintaan masyarakat terhadap mobil kuno di Indonesia.
Maka, awal November 1979, dibentuklah (Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia), dengan susunan pengurus sebagai berikut:
Ketua Umum:  Let. Jend. (Pur) Solihin GP
Sekretaris:  Hermanto Tirtoprojo
Bendahara:   Budiono Widodo
Ketua 1:  Dr. Miarsa
Ketua 2: Marsda Soetopo
Bersamaan dengan itu namun di tempat berbeda, Imam Effendy CS sudah pula mempersiapkan wadah mobil kuno lainnya yang diberi nama PMTJ (Persatuan Mobil Kuno Jakarta),  dengan sususunan pengurus:
Ketua: Imam Effendy
Wakil Ketua: Eri Hartono
Sekretaris: Encep Muchlis
PMTJ, menurut rencana, akan diproklamirkan Hari Minggu, 13 November 1979, di Pasar Minggu, dengan dihadiri 23 anggota. Namun, saat itu datang rombongan utusan Solihin GP untuk membatalkan pendirian PMTJ, dan mengusulkan agar mereka bergabung saja dengan PPMKI.
Secara aklamasi, para pengurus dan anggota PMTJ menyetujui usulan penggabungan tersebut. Utusan Solihin yang dipimpin Hermanto Tirtoprojo dan Dr. Miarsa kemudian mengubah susunan pengurus PPMKI menjadi :
Ketua Umum:  Let. Jend. (Pur) Solihin GP
Sekretaris:  Hermanto Tirto Projo
Bendahara: Budiono Widodo
Ketua I:  Imam Effendy
Ketua Ii: Dr. Miarsa
Ketua Iii: Marsda  Soetopo
Bagian Teknik: Eri Hartono
Bagian Humas: Encep Muchlis.
Para pengurus angkatan pertama tersebut kemudian ditetapkan oleh rapat sebagai Pendiri PPMKI, dan tanggal 13 November 1979 ditetapkan sebagai kelahiran PPMKI.
Dalam rapat berikutnya di Bina Graha,  Solihin GP menugaskan Imam Effendy dan Eri Hartono untuk menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPMKI.
Tour pertama PPMKI ke Istana Bogor diikuti 30 mobil kuno; termasuk Mercedes 170 Cabriolet (1935), Ford T (1918) , Loraint (1908), Chevrolet (1941), Fiat 500 (1952), Mercedes 220 (1951) Cabriolet, dan masih banyak lagi.
 
Visi:Menjadikan mobil-mobil kuno di Indonesia sebagai bagian dari aset bangsa yang perlu dilestarikan karena merupakan warisan bersejarah dan saksi sejarah bagi bangsa Indonesia, serta sebagai pendukung pariwisata Indonesia. 
Misi: Meningkatkan kegemaran mayarakat umum pada barang-barang bersejarah khususnya terhadap mobil-mobil kuno di Indonesia.