Lalu lintas yang padat di kota besar memberikan beban kerja yang sangat tinggi bagi pengemudi. Para pemegang kemudi dituntut untuk harus selalu fokus dan konsentrasi setiap saat. Mereka harus selalu memperhatikan situasi dan kondisi di sekeliling kendaraan untuk menghindari kontak fisik dengan benda lain yang berpotensi merugikan semua pihak. Nah, salah satu faktor penting yang mempengaruhi keselamatan mengemudi adalah blind spot.
Blind spot atau sering disebut titik buta mengacu pada kondisi pengemudi yang tidak dapat melihat area di sekeliling kendaraannya secara optimal karena terhalang oleh berbagai penyebab. Istilah blind spot yang juga kerap disebut no-zone tidak hanya berlaku untuk pengemudi mobil. Pengendara sepeda motor juga bisa mengalami blind spot karena selalu ada bagian yang tidak terlihat. Secara umum, blind spot berpotensi menyebabkan bahaya kecelakaan lalu lintas. Beberapa penyebab blind spot antara lain faktor internal kendaraan itu sendiri dan faktor lingkungan sekitar. Beberapa contohnya seperti saat kendaraan berada di persimpangan, jalan berbukit, kondisi berdebu, hujan, atau lalu lintas yang padat.
Untuk mengurangi blind spot, atur posisi kaca spion semaksimal mungkin dan fokuskan ke arah luar kendaraan. Sejauh ini kaca spion standar pabrikan sudah didesain khusus dan teruji sesuai prosedur keselamatan. Ketika akan mendahului kendaraan lain, berikan tanda lampu sein, perhatikan kaca spion dan selalu pastikan keamanan sisi tersebut. Usahakan tidak berada di samping kendaraan besar seperti bus atau truk karena pengemudi bus dan truk memiliki faktor blind spot yang lebih besar. Saat mendahului bus atau truk, bunyikan klakson dan beri isyarat lampu jauh agar pengemudi bus dan truk mengetahui posisi Anda. Terkait proteksi blind spot, beberapa mobil terbaru sudah dilengkapi sensor blind spot monitoring. Fitur ini akan memberitahu pengemudi lewat sonar dan indikator berlogo mobil pada ujung kaca spion saat ada kendaraan lain yang sedang mendekat dari sisi kanan atau kiri mobil.
KOMENTAR (0)