European Touring Car Championship (ETCC) seri kedua telah sukses digelar di Sirkuit International Sentul, Bogor, Jawa Barat pada 5-7 Juli 2019 lalu. Dalam ajang yang mempertemukan mobil-mobil khusus keluaran Eropa tersebut juga dibagi dalam dua kelas, yaitu Euro 2000 dan Euro 3000.
Namun saat seri kedua kemarin, dari segi peserta di Euro 2000 sedikit mengalami penurunan. Padahal ajang balap yang dimulai sejak 201 iniselalu diminati dan banjir peserta. Melihat hal tersebut, tim otoblitz.net berusaha mengorek informasi dari Ahmad Sadewa, salah satu founder ETCC.
Dirinya mengatakan bahwasannya satu musim balap itu ada tujuh seri. Nah, jika ada peserta tidak hadir dalam satu seri pasti akan merugikan mereka, karena titel kita ini merupakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Tapi kita tidak bisa menghindari kendala-kendala yang dialami oleh peseta itu sendiri, mulai kendaraan yang trouble dan lain sebagainya.
“Jika saya melihat dari segi pebalap yang komit itu hampir sama dari tahun-tahun sebelumnya. Dan meskipun ada penurunan sedikit dalam segi kuantitas dibanding tahun sebelumnya-apalagi jika melihat awal-awal diselenggarakannya ETCC yang sempat menembus 98 peserta-selama tujuh tahun ini kita terus menjaga eksistensi ETCC untuk mewadahi para pebalap ,” kata Sadewa saat ditemui otoblitz.net di Sirkuit International Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (7/7). ‘
Diungkapkan oleh Sadewa bahwasannya dirinya bersama para pengurus lainnya ingin sekali menggelar ajang balap ETCC ini di luar Jakarta, namun hingga saat ini permasahalannya adalah di daerah belum ada sirkuit permanen. Sedangkan jika kita menggelar event di sirkuit jalan raya itu sangat tidak mudah, karena aturannya sangat ketat, terutama soal Safety.
“Itulah beberapa kendala yang dialami jika kita ingin menggelar balap diluar Jakarta. Nah, untuk itu, kami berencana ingin menggelar road show ke beberapa daerah, agar para pecinta di daerah mengetahui bahwa di Indonesia ini ada ajang balap khusus mobil-mobil Eropa yang bertitel Kejurnas,” ungkap Sadewa.
KOMENTAR (0)