Hampir lima tahun lalu, PSA Group mengakuisisi Opel dan kemudian mengumumkan merger 50:50 dengan Fiat Chrysler Automobiles untuk membentuk Stellantis.
Dengan keputusan untuk menjual merek asal Jerman tersebut, General Motors (GM) telah meninggalkan benua Eropa, dan pabrikan asal Amerika Serikat itu tidak lagi memproduksi mobil di Eropa. Namun demikian, kondisi ini bisa berubah, karena GM saat ini sedang mempertimbangkan untuk kembali sebagai pembuat mobil listrik (EV).
Mary Barra, CEO GM, mengatakan bahwa General Motors dapat kembali membuat bisnis di Eropa, karena kini sudah berubah menjadi produsen mobil khusus kendaraan listrik. Rencana perusahaan saat ini mencakup peralihan ke kisaran model nol-emisi sepenuhnya pada pertengahan dekade berikutnya.
Meski begitu, faktanya pihak GM belum sepenuhnya meninggalkan benua Eropa.
Terbukti, dari penjualan Chevrolet Corvette di pasar tertentu Eropa, serta beberapa model Cadillac melalui jaringan dealer kecil di Eropa Barat.
Perusahaan ini juga sedang mengerjakan bisnis startup mobilitas di benua tersebut, yang saat ini dipimpin oleh Mahmoud Samara, mantan Wakil Presiden Cadillac untuk wilayah Amerika Utara.
Nampaknya pilihan EV mewah Cadillac mungkin merupakan pertaruhan yang aman. Produsen mobil premium itu akan memiliki lineup bertenaga listrik saja pada akhir dekade ini.
KOMENTAR (0)