Adira Finance Kelola Piutang Pembiayaan Hingga Rp 58 Triliun

Adira Finance Kelola Piutang Pembiayaan Hingga Rp 58 Triliun

Pada awal tahun 2024, ekonomi global menghadapi tantangan akibat ketidakpastian geopolitik serta fluktuasi harga komoditas. Di sisi lain, tingkat inflasi sudah menunjukkan kecenderungan penurunan, namun negara-negara maju masih mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi sehingga memberikan tekanan terhadap pasar keuangan global.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi domestik tetap solid didukung konsumsi masyarakat dan aktivitas sektor manufaktur yang mulai membaik. Namun demikian, terdapat ketidakpastian perkembangan ekonomi global yang perlu diwaspadai, terutama di Kawasan Timur Tengah yang dapat berpotensi mempengaruhi stabilitas pasar dan harga energi secara  global.

Di sepanjang kuartal pertama tahun 2024, industri otomotif dihadapkan pada berbagai tantangan, ditandai dengan penjualan ritel mobil baru menurun sebesar 15% menjadi 231 ribu unit, sementara penjualan sepeda motor baru relatif stabil menjadi 1,5 juta unit. Hal tersebut dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang relatif menurun serta suku bunga yang masih tinggi.

Adira Finance Kelola Piutang Pembiayaan Hingga Rp 58 Triliun

Dewa Made Susila, Presiden Direktur PT Adira Finance mengatakan, di tengah tantangan yang terjadi di industri otomotif, Adira Finance membukukan kenaikan-kenaikan pangsa pasar sepeda motor baru dan mobil baru masing-masing sebesar 8,8% dan 5,9% dibandingkan 1Q23 sebesar 8,0% dan 5,0%.

“Sementara itu, pembiayaan baru meningkat sebesar 3% menjadi Rp 10,9 triliun dan piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) tumbuh sebesar 20% menjadi Rp 58,1 triliun,” kata Dewa.

Adira Finance terus berinovasi dengan melakukan ekspansi ke segmen non-otomotif yang mencakup pembiayaan multiguna, durable, dan alat berat. Hingga  Maret 2024, Perusahaan berhasil meningkatkan penyaluran pembiayaan non-otomotif sebesar 18% menjadi Rp 2,3 triliun, yang mana mayoritas pembiayaan non-otomotif Perusahaan adalah pembiayaan multiguna.

Adira Finance Kelola Piutang Pembiayaan Hingga Rp 58 Triliun

Perusahaan juga mencatatkan pembiayaan baru di segmen syariah mengalami kenaikan sebesar 10% y/y  menjadi sebesar Rp2,4 triliun atau mewakili 22% dari total pembiayaan baru.

Pertumbuhan ini didukung oleh kegiatan pemasaran yang agresif, ekspansi dari kanal- kanal penjualan di komunitas syariah, serta memaksimalkan penjualan produk syariah khususnya non-otomotif seperti produk AMANAH (Adira Multi Dana Syariah).

Selain itu, Perusahaan menyediakan pembiayaan kendaraan listrik (EV) sebagai dukungan untuk Indonesia atas upaya transisi ke energi bersih baik sepeda motor maupun mobil melalui kemitraan dengan berbagai produsen dan dealer merek kendaraan listrik.

Adira Finance Kelola Piutang Pembiayaan Hingga Rp 58 Triliun

Di kuartal I-2024, pembiayaan kendaraan listrik Adira Finance terus menunjukan tren kenaikan signifikan hingga mencapai Rp 80,9 miliar. Sebagai salah satu upaya untuk terus meningkatkan penyaluran pembiayaan, Adira Finance terus melakukan ekspansi jaringan bisnis secara selektif di daerah daerah yang memiliki potensi tinggi.

Per 31 Maret 2024, Adira Finance telah mengoperasikan 472 jaringan bisnis di seluruh Indonesia (termasuk cabang syariah). Dari sisi digital, Perusahaan terus mengoptimalkan penjualan melalui platform digital seperti Adiraku, momobil.id momotor.id, dan dicicilaja.com.

KOMENTAR (0)