Adira Finance mencatatkan kinerja positif pada tiga bulan pertama 2022, dimana perusahaan mencatatkan laba bersih tumbuh 44,3% yoy menjadi Rp304,5 miliar.
Peningkatan tersebut didorong oleh pendapatan bunga yang meningkat sebesar 3,9% yoy menjadi Rp 2,2 triliun, sementara beban bunga turun 8,1% yoy menjadi Rp 780 miliar yang sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga.
Di sisi lain, beban operasional meningkat sebesar 5,6% sejalan dengan pertumbuhan bisnis perusahaan, sementara cost of credit terus mengalami penurunan sebesar 33,3% menjadi Rp 284 miliar di periode tersebut.
Di periode yang sama, Adira Finance juga mencatatkan pembiayaan baru meningkat sebesar 32,5% menjadi Rp 7,2 triliun. Oleh karenanya, total piutang yang dikelola perusahaan sebesar Rp 40,8 triliun hingga Maret 2022 dan mengalami sedikit penurunan sebesar 2,8% yoy.
“Penurunan pada piutang yang dikelola disebabkan rundown portfolio yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaan baru,” Direktur Utama Adira Finance, I Dewa Made Susila.
Lebih lanjut, Made bilang pihaknya masih melanjutkan pengembangan dan mempercepat digitalisasi di seluruh organisasi dan ekosistem seperti melakukan proses digital atau otomatisasi dan berinvestasi dalam bisnis digital. “Untuk mendorong efisiensi bisnis dan mempermudah nasabah dalam melakukan pembiayaan bersama Adira Finance,” pungkasnya.
KOMENTAR (0)