All New Suzuki Ertiga Hybrid merupakan LMPV baru yang dibekali teknologi modern. Salah satu komponen yang disematkan adalah baterai Lithium-ion 6 Ah 12 V dan Integrated Starter Generator (ISG). Fungsinya untuk meningkatkan akselerasi mesin dan menambah irit bahan bakar.
Adhi Prasojo, Section Head of 4W Technical Service PT Suzuki Indomobil Sales mengatakan, SIS selalu mengedukasi konsumen untuk servis secara rutin di bengkel resmi.
“Ertiga Hybrid sudah ada free gratis servis 10 rb sampai 50 rb kilometer, itu bisa terlihat di pengecekan baterai berfungsi atau tidak,” Ujar Adhi Prasojo di ICE BSD, Tangerang, belum lama ini.
Baterai ini menurut dia harus ganti 5 sampai 10 tahun, namun itu sangat kecil sekali kerusakannya. “Konsumen tidak perlu khawatir, kita menjamin kualitas baterai lithium, dan kita memberikan garansi sampai 5 tahun,” tegas Adhi.
Baterai lithium ini menurut dia tidak bisa dicas, seperti baterai aki biasa. Sehingga, jika sudah rusak tidak bisa lagi dipakai.
“Kita ganti satu set tidak ada komponen lainnya, tapi kalau di servis untuk investigasi mungkin bisa kita urai, karena kita butuh part yang bermasalah,” uangkap Adhi.
Konsumen dapat mengetahui baterai sudah harus diganti dari panel meter, ada jumlah bar. Misalnya jumlah tinggal 2 bar, itu berarti tanda baterai sudah diganti. Sebagai informasi, harga per set mencapai Rp 15 juta.
Untuk itu, Suzuki menyarankan melakukan servis di bengkel resmi, karena teknisi nanti bisa mendeteksi kondisi baterai. “Yang menilai baterai bermasalah atau tidak itu tim dari diler, teknisi sudah kita training, sudah diberi materi secara maksimal,” tambah Adhi.
Selama GIIAS 2022, banyak konsumen bertanya, jika baterai sudah tidak bisa digunakan, akan berpengaruh ke mesin?
“Misalkan mobil luput dari perawatan berkala, terus berdampak kepada baterai, ini tidak mempengaruhi mesin, karena ISG atau baterai sendiri ini hanya alat tambahan,” pungkas Purnomo selaku Section Head of 4W Service Area PT SIS.
KOMENTAR (0)