Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menyatakan bakal merevisi target penjualan mobil pada 2020 menanggapi efek yang ditimbulkan wabah virus corona di dalam negeri.
Yohannes Nangoi Ketua Umum Gaikindo mengatakan, melihat situasi yang berkembang hingga saat ini, pasti kita akan melakukan revisi karena ini dampaknya cukup besar. Namun, kita juga belum bisa memastikan seberapa besar efek negatif yang ditimbulkan virus corona ke penjualan mobil pada Maret hingga akhir tahun.
“Kami akan melakukan review kalau kondisinya sudah mereda. Kita akan duduk lagi sama-sama, kita lihat semuanya dan akan kita review lagi. Nanti setelah akhir Maret akan kami kumpulkan,” kata Nangoi.
Diungkapkan oleh Nangoi, siap tidak siap kita harus menerima risiko buruk dari efek Covid-19, yaitu penjualan mobil turun drastis. “Jadi para anggota harus menerima dan hal tersebut dikatakan risiko bisnis masing-masing merek mengingat Covid-19 merupakan masalah global,” ungkap Nangoi.
Gaikindo yang beranggotakan 47 perusahaan otomotif besar di Tanah Air pernah menyatakan target pada tahun ini sebesar 1,05 juta unit atau naik sedikit dari hasil 2019 sebanyak 1,03 juta unit.
Bila target pada 2020 terpenuhi maka Indonesia melanjutkan tren selalu menjual 1 juta unit saban tahun sejak 2012. Saat ini Indonesia merupakan negara yang paling banyak menjual mobil baru ketimbang Thailand, Malaysia, dan negara Asia Tenggara lainnya.
Namun ada kemungkinan tren itu putus pada tahun ini mengingat penjualan mobil sudah terpukul sejak awal tahun. Ditambah dengan adanya kasus Covid-19 ini.
Sekedar informasi bahwa penjualan mobil sudah mengalami penurunan sejak Januari dengan penjualan mobil tercatat 80.424 unit dan Februari 79.572 unit, kedua angka itu lebih rendah ketimbang periode sama 2019, yakni 82.155 unit dan 81.809 unit.
KOMENTAR (0)