Penghentian operasi pabrik Nissan di Tanah Air saat ini, menjadikan Thailand menjadi satu-satunya basis produksi skala besar Nissan yang ada di Asia Tenggara. Fokus Nissan pun berubah dan hanya berkonsentrasi untuk pabrik Thailand, sebagai basis produksi tunggal untuk pasar ASEAN, bahkan sebagai salah satu pusat ekspor global.
Hal tersebut perlu dilakukan Nissan dalam merekrut sumber daya baru di pabriknya yang berada di provinsi Samut Prakan, tepatnya selatan Bangkok tersebut. Menurut kabar, Nissan akan mulai menambah sekitar 2.000 karyawan baru untuk meningkatkan produksi unit mobilnya di Thailand, sebagai bagian dari upaya restrukturisasi global oleh pabrikan mobil Jepang yang mengalami kesulitan keuangan.
Thailand sendiri diketahui telah memiliki 4.171 karyawan, menurut data dari Nissan pada bulan Maret. Nantinya para pekerja baru ini akan mewakili hampir 50% dari tenaga kerja saat ini, yang menunjukkan bahwa produksi Thailand akan meningkat secara signifikan di masa mendatang.
Ramesh Narasimhan selaku Presiden Nissan Thailand mengatakan bahwa peningkatan produksi terjadi seiring dengan pertumbuhan bisnis ekspor, khususnya untuk Nissan Kicks E-Power, Nissan Navara dan juga Almera.
Tentunya negara ini juga akan menerima manfaat positif, dengan adanya investasi Nissan dan penciptaan lapangan kerja tambahan justru akan memberikan kontribusi penting bagi pasokan otomotif dan perekonomian Thailand. Dikabarkan juga jika Nissan telah mengumumkan rencana untuk menginvestasikan 10 miliar baht ($ 320 juta) di Thailand, selama tiga tahun mulai 2020, untuk meningkatkan produksi teknologi e-Power, sebutan untuk sistem listrik hybrid milik Nissan.
KOMENTAR (0)