C111 adalah prototipe yang hanya dibangun 11 unit untuk melayani testbed teknologi baru. Namun, para fans berharap Mercedes-Benz bersedia memproduksinya untuk publik.
Mercedes-Benz C111 adalah prototipe pertama yang dibangun akhir ‘60-an buat melayani testbed teknologi baru.
Hanya dibangun 11 contoh selama beberapa dekade, masing-masing digunakan untuk setup berbagai powertrain dan suspensi.
Mercedes mengembangkan fiberglass shell untuk bodinya, dengan menampilkan pintu gullwing yang menandakan kembalinya 300SL edisi perdana.
Tentu saja C111 tidak pernah sampai masuk ke tahap produksi, meskipun kehadirannya bermanfaat dalam menguji mesin-mesin baru, termasuk tiga dan empat unit rotor Wankel. Contoh lain juga digunakan mesin diesel dan desain suspensi multi-link, yang tidak jadi dipakai saat memproduksi kendaraan.
Kendati begitu, C111 tetap saja menjadi bagian menarik dari sejarah Mercedes-Benz, meski Anda tidak akan pernah melihat satu pun dari mereka beredar di jalan; kecuali jika Anda berada di Stuttgart.
Sebuah C111 yang khusus dibangun tahun ‘70-an, dengan houses 3.5 liter V8 , mampu memompa sekitar 200 hp. Mesin tersebut memang lebih eksotis, dan termasuk straight 5 turbo-diesel – sementara di versi awal memakai mesin Wankel yang menghasilkan 370 tenaga kuda.
Salah satu prestasi mengesankan adalah ketika Dr Hans Leibold melakukan test drive di trek Nardo, 5 Mei 1979, dan mampu melesatkan C111 lebih dari 250 mh dengan 500 tenaga kuda, 4.8 liter twin turbo V8.
Maka, sulit bagi kita menahan diri untuk tidak bertanya-tanya: Apakah model ini akhirnya akan benar-benar diproduksi dan disajikan kepada publik – terutama setelah melihat Lamborghini Muira yang dibesut awal ‘70-an? Entahlah.
KOMENTAR (0)