Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Classic for The Young Generation (CFTYG) yang berlangsung di Maxx Box Lippo Village, Karawaci, 31 Maret 2018 yang dihadiri oleh berbagai kalangan penggemar mobil klasik, mulai yang muda hingga yang sudah ‘senior’ berjalan dengan sukses.

Dibanjiri 100 mobil retro dan klasik, acara yang sengaja dibuat untuk mempertemukan antara para penggemar mobil retro dan klasik tersebut juga diramaikan dengan berbagai kontes yang akan memilih beberapa mobil yang masuk dalam beberapa kategori, seperti Best Restore,  Best Custom, Best Sedan, Best Coupe dan Best Retro.

Iwan Diah, Ketua Panitia Classic for The Young Generation mengatakan, gelaran ini mengundang para passionate di dunia mobil kuno dan retro. “Di sini kita tak melihat bagaimana mereka harus menyukai mobil yang sudah semakin terbatas, entah itu kuno ,retro maupun jip. Kita lihat bagaimana keseriusannya untuk tertarik pada mobil seperti ini,” kata Iwan.

Sementara Roy Sunarso, Ketua Umum Indonesia Coopret Registry (ICR), sengaja kita hadir di acara yang diselenggarakan oleh PPMKI DKI Jakarta ini karena selain ingin bertemu dengan para pecinta mobil-mobil klasik dan retro, acara Classic for The Young Generation merupakan tempat yang tepat untuk lebih memperkenalkan apa itu mobil retro-klasik kepada generasi muda.

“Kami ingin menumbuhkan kecintaan mobil-mobil ‘jadul’ ini, karena secara art maupun value kendaraan yang ada disini bisa menjadi sesuatu yang bisa bernilai tinggi dan pastinya harus di lestarikan. Minimal mereka bisa mengetahui sejarah tentang mobil-mobil yang ada disini,” ungkap Roy.

Kehadiran ICR di acara Classic for The Young Generation ini juga membawa beberapa koleksi membernya, seperti Classic Mini (saloon) dan Moke atau lebih dikenal dengan sebutan ‘jip mini’ yang memang di ciptakan untuk keperluan militer di Inggris maupun Australia. Di Indonesia sendiri mobil ini termasuk langka, karena hanya beberapa unit saja yang sempat masuk dan digunakan oleh instansi pemerintahan serta militer.

“Semoga dengan adanya acara Classic for The Young Generation ini generasi muda Indonesia akan lebih ‘aware’ dan akan teracuni untuk bisa mencintai mobil-mobil klasik seperti ini. Sehingga kendaraan-kendaraan yang memang langka seperti ini masih bisa dinikmati oleh para generasi-generasi mendatang,” ungkap Roy.

Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Classic for The Young Generation (CFTYG) yang berlangsung di Maxx Box Lippo Village, Karawaci, 31 Maret 2018 yang dihadiri oleh berbagai kalangan penggemar mobil klasik, mulai yang muda hingga yang sudah ‘senior’ berjalan dengan sukses.

Dibanjiri 100 mobil retro dan klasik, acara yang sengaja dibuat untuk mempertemukan antara para penggemar mobil retro dan klasik tersebut juga diramaikan dengan berbagai kontes yang akan memilih beberapa mobil yang masuk dalam beberapa kategori, seperti Best Restore,  Best Custom, Best Sedan, Best Coupe dan Best Retro.

Iwan Diah, Ketua Panitia Classic for The Young Generation mengatakan, gelaran ini mengundang para passionate di dunia mobil kuno dan retro. “Di sini kita tak melihat bagaimana mereka harus menyukai mobil yang sudah semakin terbatas, entah itu kuno ,retro maupun jip. Kita lihat bagaimana keseriusannya untuk tertarik pada mobil seperti ini,” kata Iwan.

Sementara Roy Sunarso, Ketua Umum Indonesia Coopret Registry (ICR), sengaja kita hadir di acara yang diselenggarakan oleh PPMKI DKI Jakarta ini karena selain ingin bertemu dengan para pecinta mobil-mobil klasik dan retro, acara Classic for The Young Generation merupakan tempat yang tepat untuk lebih memperkenalkan apa itu mobil retro-klasik kepada generasi muda.

“Kami ingin menumbuhkan kecintaan mobil-mobil ‘jadul’ ini, karena secara art maupun value kendaraan yang ada disini bisa menjadi sesuatu yang bisa bernilai tinggi dan pastinya harus di lestarikan. Minimal mereka bisa mengetahui sejarah tentang mobil-mobil yang ada disini,” ungkap Roy.

Kehadiran ICR di acara Classic for The Young Generation ini juga membawa beberapa koleksi membernya, seperti Classic Mini (saloon) dan Moke atau lebih dikenal dengan sebutan ‘jip mini’ yang memang di ciptakan untuk keperluan militer di Inggris maupun Australia. Di Indonesia sendiri mobil ini termasuk langka, karena hanya beberapa unit saja yang sempat masuk dan digunakan oleh instansi pemerintahan serta militer.

“Semoga dengan adanya acara Classic for The Young Generation ini generasi muda Indonesia akan lebih ‘aware’ dan akan teracuni untuk bisa mencintai mobil-mobil klasik seperti ini. Sehingga kendaraan-kendaraan yang memang langka seperti ini masih bisa dinikmati oleh para generasi-generasi mendatang,” ungkap Roy.