Pandemi Covid-19 memberi dampak negatif pada penjualan mobil di hampir seluruh Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia, mencatatkan penurunan penjualan sejak Maret sampai Juni 2020. Namun, perlahan di bulan Agustus merangkak naik.
Untuk mencegah penurunan yang semakin drastis, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun menyarankan agar APM bisa menurunkan harga jual mobil-mobilnya. Dengan tujuan, menarik minat konsumen untuk membeli mobil di masa pandemik ini. Apalagi PSBB masih diterapkan beberapa wilayah di Indonesia.
Jongkie Sugiarto, Ketua I Gaikindo mengatakan, produsen otomotif harus mau mengurangi harga jual produk atau harus siap memberikan potongan harga untuk konsumen. “Pasar otomotif Indonesia sangat potensial, tapi karena situasi pandemik, pembeli mobil baru justru saat ini lebih memilih mobil bekas. Untuk itu diharapkan produsen mau memberikan potongan-potongan tertentu untuk produk yang dijual,” kata Jongkie.
Sekedar informasi, berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil nasional saat ini berada di tahap pemulihan, meski naik, namun masih jauh dari kondisi normal. Hal ini akibat demand menurun, tidak hanya satu merek, hampir seluruhnya mengalami hal ini.
Dari data, penjualan mobil Januari sampai Agustus 2020, whole sales atau pabrik ke diler sebanyak 320.000 unit. Angka tersebut turun 51% dibanding tahun lalu. Sementara itu, retail sales atau dari diler ke konsumen di kisaran 364.000 unit. Angka tersebut turun 46,2% di banding periode yang sama tahun lalu.
KOMENTAR (0)