Setelah meluncur secara resmi pada bulan lalu, kini BMW iX telah dibawa ke area dingin Arctic Circle untuk diuji dalam kondisi beku.
Untuk menghadapi tantangan cuaca dan jalanan yang sangat dingin dan licin, SUV listrik ini memiliki sistem penggerak dan suspensi yang disetting dengan baik. Para engineer BMW juga akan menguji sistem kerja motor listrik, penggerak AWD, baterai bertegangan tinggi, manajemen tingkat kepanasan, dan teknologi pengisian daya untuk memastikan bahwa iX dapat mengatasi kondisi ekstrim apa pun yang diberikan Alam.
Menurut BMW, program pengujian ini cenderung lebih menyiksa prototipe ini agar kuat menghadapi lebih banyak tantangan selama siklus hidupnya. Bentuk iX dan para rival asal Jerman lainnya seperti Audi E-Tron dan Mercedes-Benz EQC, sama-sama memiliki visual panjang dan lebar yang mirip dengan X5, namun berkat garis atapnya yang miring, lebih mirip dengan model X6 secara ketinggian.
IX adalah model pertama BMW yang didasarkan pada platform modular baru dan menampilkan teknologi BMW eDrive generasi kelima, yang mencakup dua motor listrik, baterai tegangan tinggi, dan teknologi pengisian daya. Performa SAV ini memiliki total output lebih dari 496 hp dan membutuhkan kurang dari waktu 5 detik untuk mencapai kecepatan 100 km/jam dari posisi diam.
Dengan kapasitas kotor lebih dari 100 kWh, daya baterai mampu memberikan kisaran nol emisi lebih dari 600 km pada siklus uji WLTP, dan lebih dari 483 km menurut EPA. Prosedur pengujian FTP-75. Konsumsi daya rata-rata BMW yang ditargetkan kurang dari 21 kWh per 100 km.
Produksi iX akan dimulai pada paruh kedua 2021 dan akan diluncurkan di AS pada awal 2022.
KOMENTAR (0)