Wabah virus corona baru (Covid-19) yang melanda dunia dan Indonesia sangat berdampak buruk pada beragam sektor, termasuk industri otomotif di Tanah Air. Apakah tragedi ini menjadi pandemik gagal target pula bagi sektor penjualan kendaraan bermotor?
Tauhid Ahmad, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), menilai jika saat ini industri otomotif hanya bisa berharap dari kalangan menengah ke atas. Sedangkan kalangan menengah ke bawah sudah kesulitan.
Tauhid menjelaskan berdasarkan data, terdapat 4,8 persen penurunan konsumsi rumah tangga. Sehingga konsumsi untuk kebutuhan otomotif akan lebih dikesampingkan. Tauhid juga menilai jika pandemik corona ini telah mempengaruhi strategi penjualan produsen otomotif.
Konsumen loyal menjadi target utama penjualan otomotif ketimbang pegawai bergaji tetap. Alasannya, minat membeli dari kalangan pegawai terganggu dengan ketidakstibilan konsumsi selama corona dan kecemasan tidak mendapat gaji ke-13.
Untuk itu, Tauhid Ahmad menilai bahwa harapan industri otomotif Indonesia untuk saat ini adalah kalangan menengah atas dan kelompok swasta. Kelompok ini memastikan adanya penjualan, meskipun daya beli terus menurun secara umum.
Lebih lanjut Tauhid memprediksi jangka masa pemulihan sekiranya akan terjadi di bulan Oktober setelah kasus corona pertama masuk Indonesia pada Maret 2020. Kemungkinan wabah telah mendekati titik bawah dan minim kasus sehingga memungkinkan aktivitas akan kembali normal.
Recovery bisa berjalan lancar dengan syarat jika pemerintah dan segenap pemangku kepentingan lain mengambil langkah cepat dan tanggap untuk membenahi sektor roda ekonomi yang terdampak.
KOMENTAR (0)