Virus Corona memberi dampak besar pada perekonomian warga Indonesia. Beberapa di antaranya sampai harus menjual mobil demi tetap memenuhi kebutuhan hidup. Hal itu terlihat dari meningkatnya jumlah warga yang menjual mobilnya. Demikian disampaikan Presiden Direktur Mobil88 Halomoan Fischer, kepada detik.com.
Dilansir dari laman detik.com, Halomoan Fischer, Presiden Direktur Mobil88 mengatakan, selain menjual mobil, banyak juga konsumen yang melakukan downgrade kendaraan. Itu jadi jalan tengah yang dipilih saat mereka membutuhkan tambahan uang namun juga masih ingin memiliki kendaraan.
“Banyak jual mobil ke mobil88? Sementara yang kita lihat pada awal April 2020 ini, kita melihat banyak konsumen yang downgrade atau istilahnya yang tadinya konsumen punya Toyota Innova dia tukar ke Toyota Agya. Kita melihatnya mereka butuh cash, tapi sementara butuh mobil juga. Jalan tengahnya mereka downgrade mobilnya,” kata Fischer.
Fischer pun menjelaskan dari sisi pengusaha mobil bekas, saat ini tidak ingin membeli mobil konsumen dengan harga sebelum pandemi virus Corona. “Kenapa harga lama? Karena harga perolehan mereka itu masih harga bulan Februari 2020. Sehingga kalau jual murah sekarang para pedagang ini akan rugi dong, dan mereka berharap bisa menjual harga normal,” ujar Fischer.
Jadi orang yang jual mobil itu mengalami kenaikan 15 persen, tapi banyak yang belum terealisasi karena mereka berharap bisa menjual mobilnya dengan harga yang tinggi. Tapi menariknya lagi, yah selang seminggu atau 10 hari mereka balik lagi dan tetap menjualnya. “Yah mungkin setelah 10 hari semakin terdesak, akhirnya kebutuhan cash itu lebih diutamakan. Kebanyakan gitu, 10 hari balik lagi, ya sudah deh saya jual deh,” tutup Fischer.
KOMENTAR (0)