Etika Penggunaan ‘Lampu Jauh’ Saat Mengemudi

Etika Penggunaan 'Lampu Jauh' Saat Mengemudi

Selain lampu utama, setiap mobil umumnya juga dilengkapi dengan fitur lampu jauh. Berbeda dengan lampu utama yang bisa digunakan dalam jangka waktu lama, lampu jauh sebaiknya hanya digunakan saat benar-benar dibutuhkan.

Dalam penggunaan lampu jauh, setiap pengemudi juga wajib memahami etika penggunaannya, agar tidak membahayakan pengendara lain dan menyebabkan terjadinya kecelakaan dan sebaiknya hanya digunakan manakala berada di situasi jalan yang minim penerangan dan sepi dari kendaraan lain.

Etika Penggunaan 'Lampu Jauh' Saat Mengemudi

Dilansir dari berbagai sumber bahwa lampu jauh boleh dihidupkan hanya saat berada di situasi jalan yang lurus atau berliku-liku seperti luar kota dan minim penerangan. Syaratnya, saat menghidupkan, pastikan tidak ada kendaraan lain dari lawan arah ataupun yang searah dan berada di depan kita.

Bila lampu jauh dinyalakan manakala ada kendaraan lain dari lawan arah atau yang searah dan berada di depan kita, tentu itu akan menyilaukan dan berpotensi membahayakan pengendara lain. Selain sebagai alat penerangan, penggunaan lampu jauh juga bisa dimanfaatkan sebagai alat komunikasi. Jusri mengatakan, lampu jauh bisa menjadi cara yang efektif dalam memberikan isyarat kepada pengguna jalan lain, terutama di malam hari.

Etika Penggunaan 'Lampu Jauh' Saat Mengemudi

Menyoal waktu penggunaannya sebagai alat komunikasi, lampu jauh bisa digunakan dalam situasi situasi jalan yang blind spot dan menjadi titik pertemuan dengan kendaraan dari arah lain. Dengan memahami etika penggunaan lampu jauh akan meminimalisir terjadinya kecelakaan baik untuk diri sendiri ataupun orang lain.

KOMENTAR (0)