General Motors (GM) secara resmi menyatakan akan menghentikan penjualan kendaraan di pasar Indonesia pada akhir Maret 2020. Meski begitu,pihak GM mengatakan akan tetap memberikan pelayanan kepada pelanggan Chevrolet di Indonesia dalam bentuk layanan garansi dan purna jual.
GM bakal menjadi brand otomotif kedua asal Amerika yang akhirnya tumbang dan terpaksa angkat kaki dari Indonesia setelah Ford yang lebih dulu undur diri pada 2016 silam.
Dari pernyataan resmi melalui press release yang diterima, Hector Villarreal selaku President GM Asia tenggara mengatakan, bahwa keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi GM Indonesia, di masa yang akan datang.
Dalam keterangan informasi resmi dari GM Indonesia menyebutkan bahwa secara global GM telah mengambil langkah-langkah yang sulit untuk memfokuskan aset dan sumber daya yang dimilikinya. Keputusan yang sulit ini konsisten dengan strategi global GM untuk tetap berfokus pada pasar yang memiliki jalur yang jelas untuk mencapai keuntungan yang berkesinambungan.
“Di Indonesia, kami tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan.” tambah Villarreal.
“Faktor-faktor ini juga membuat kegiatan-kegiatan operasional kami menjadi semakin terpengaruh oleh faktor-faktor yang lebih luas di Indonesia, seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing.” “Dengan berat hati, perlu kami sampaikan bahwa keputusan ini akan memiliki dampak pada beberapa karyawan kami. Dalam hal ini, GM akan memberikan pesangon yang sesuai dalam proses peralihan ini. Kami juga berkomitmen untuk membantu para pihak dalam proses peralihan ini.”
“Para pemilik Chevrolet juga dapat memastikan bahwa kami akan tetap mengakui keberlakuan seluruh jaminan kendaraan dan memberikan layanan purna jual. Kami akan tetap melayani setiap pelanggan untuk perawatan dan perbaikan kendaraan Chevrolet mereka di outlet resmi kami di seluruh Indonesia,” kata Villareal.
KOMENTAR (0)