GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

Pasca menutup pabriknya di Pondok Ungu, GM berencana menggandeng SAIC Motor Corp untuk memproduksi model MPV lainnya di Indonesia. Pertanyaannya: Apakah pabrik patungan tersebut juga akan memperkejakan 500 karyawan GM di Bekasi yang saat ini terancam PHK?

GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

Sas-sus yang beredar sejak tahun lalu itu rupanya jadi kenyataan: General Motors (GM) memutuskan untuk menutup pabriknya di Indonesia, akhir Juni 2015.

GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

Kabar resmi tersebut awalnya disampaikan secara tertulis oleh Executive Vice President & President of GM International Operations, Stefan Jacoby, Kamis (26/2): “GM Indonesia sedang mengalami transformasi yang lebih berorientasi pada pasar.”

GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

Ditambahkan Jacoby, penghentian kegiatan produksi kendaraan di pabrik yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi, tersebut merupakan reposisi dari Chevrolet di seluruh Asia Tenggara, sekaligus bagian dari upaya untuk fokus memperkokoh kinerja operasi secara global.

GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

Namun, kepada Reuters, Jumat (27/2), Jacoby mengaku sesungguhnya GM telah keliru masuk ke ceruk pasar MPV (multi purpose vehicle) yang selama ini dikuasai para pabrikan Jepang.  

GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

Sejak 2013, GM di Bekasi memang melulu hanya melahirkan Chevrolet Spin, kendaraan jenis low MPV yang diproduksi untuk kebutuhan dalam negeri dan pasar Asia Tenggara.

GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

Kendati terhitung sukses di Brazil, namun di Indonesia, Spin harus head to head dengan berbagai produk Jepang – seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, bahkan belakangan primadona baru dari Honda, Mobilio – yang laris-manis di dealer.

GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

Biaya material yang tinggi – karena sebagian besar harus diimpor – dan semakin berkurangnya potensi pasokan lokal gara-gara skala produksi yang terbatas, membuat Spin di Indonesia yang dibanderol mulai dari Rp 148 juta, akhirnya keok bersaing.

GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

Menurut data yang ada, sepanjang 2014, GM Indonesia hanya mampu menjual 8.412 unit Spin, dan mengekspor tak lebih dari 3.000 unit. Angka itu meleset jauh dari ekpektasi GM global yang mematok target penjualan Spin sampai 40.000 unit per tahun – sesuai kapasitas pabrik di Pondok Ungu.

GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

Masih kepada Reuters, Stefan Jacoby yang bertanggungjawab terhadap pengawasan pasar di Amerika, Eropa, dan Tiongkok, mengatakan, “Secara kualitas, produk Spin di Indonesia benar-benar baik. Namun, kami tidak bisa meningkatkan meningkatkan volume lagi seperti yang kami harapkan. Rantai logistik Spin terlalu kompleks, sementara volumenya terlalu rendah, sehingga kami anggap tidak kompetitif.”

GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

Namun, sebuah sumber di GM menyebut-nyebut, kelak mereka akan kembali memproduksi model MPV baru di Indonesia dengan menggandeng mitra dari Tiongkok, SAIC Motor Corp. Kapan waktu persisnya, belum bisa dipastikan. Hanya saja, mereka tidak tertarik untuk mengakuisisi pabrik di Pondok Ungu, juga tidak akan memakai nama Wuling yang selama ini menjadi merk-merk mobil produksi SAIC Motor.

GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

Ditutupnya pabrik GM di Bekasi memang tak lantas menghilangkan seluruh produk mereka dari Indonesia. Menurut President GM Southeast Asia Operations, Tim Zimmerman, GM masih akan terus memasarkan produk-produk terbaik mereka – seperti Chevrolet Orlando, Captiva, dan Trailblazer.

GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

“GM dan merek Chevrolet memiliki masa depan yang cerah di Indonesia. Dengan warisan sejarah sebagai produsen mobil pertama di Indonesia, kami akan tetap memasarkan berbagai kendaraan Chevrolet kepada konsumen yang berada di segmen-segmen pasar utama,” katanya.

GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

Namun, satu soal baru “yang lumayan mengerikan” adalah nasib sekitar 500 pekerja di Pondok Ungu yang terancam PHK. Apalagi belum ada yang bisa memastikan apakah pabrik patungan GM dan SAIC-Wuling nantinya masih akan menggunakan tenaga mereka.

GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

Bahkan, Menteri Perindustrian RI, Saleh Husin, yang ternyata sudah memperoleh “bocoran” tentang rencana pendirian pabrik patungan tersebut, juga mengaku belum mendapat kejelasan soal ini. “Menurut informasi, mereka akan secepatnya membangun pabrik itu. Mungkin tahun 2016 atau 2017. Lahannya sudah mereka bebaskan. Tapi, kami akan cek, apakah para karyawan di Bekasi nantinya ikut dipindahkan ke pabrik yang baru,” katanya.

GM Tutup Pabrik di Bekasi: “So, What Next?”

Pabrik GM di Pondok Ungu mulai beroperasi tahun 1995 – dengan seluruh saham dimiliki GM Indonesia – namun sempat berhenti produksi pada 2005, dan dibuka kembali sejak Mei 2013. 

 

TAGS

KOMENTAR (0)