Turing Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno (PPMKI) ‘Jejak Roda Petualang’ mendekati garis akhir, yaitu Sabang KM.0. Saat ini, para peserta sudah memasuki wilayah Aceh Selatan untuk singgah dan mengunjungi tempat wisata Tapak Tuan, yang meyuguhkan sebuah cerita legenda rakyat Aceh yang mungkin masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahuinya.
Selama perjalanan dari Parapat, Danau Toba, menuju Tapak Tuan di Aceh Selatan, para peserta turing ‘Jejak Roda Petualang’ ini menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 339 kilometer.
Awal perjalanan menuju Tapak Tuan, selain melewati jalanan yang diapit oleh hutan dan pemandangan khas Danau Toba, peserta juga harus menempuh medan jalanan yang kurang bagus. Namun, dengan pesona pemandangan yang sungguh indah, para peserta tidak menghiraukannya dan terus melahap tikungan, turunan dan tanjakan yang dilalui.
Semua itu terobati oleh suguhan pemandangan dan jalan yang lebih eksotis begitu memasuki wilayah Aceh Selatan, dimana para peserta akhirnya disuguhi jalanan yang benar-benar bagus serta pemandangan perkebunan sawit serta panorama alam yang sangat mempesona.
Yang paling mengesankan adalah, saat perjalanan menuju Tapak Tuan, perjalanan rombongan turing ‘Jejak Roda Petualang’ sempat terhalang dengan adanya pohon tumbang di Desa Silimahuta Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Melihat pemotong pohon mengalami kesulitan, tanpa ragu-ragu beberapa anggota PPMKI menolong untuk menyingkirkan pohon yang tumbang tersebut ke pinggir jalan.
Dengan tindakan tersebut, bukan hanya rombongan peserta turing ‘Jejak Roda Petualang’ saja yang bisa melintas, namun masyarakat umum yang sebelumnya menunggu lama untuk memindahkan pohon tumbang bisa segera melintas. Sebuah tindakan yang perlu di contoh oleh komunitas ataupun klub otomotif lainnya.
Sedikit informasi, Tapak Tuan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang penuh sejarah, cerita, dan legenda rakyat. Tapak Tuan dikenal juga dengan sebutan Kota Naga, karena menurut informasi yang beredar, tempat ini merupakan cerita dan legenda Tuan Tapa dan 2 ekor naga raksasa.
Sementara, Etnis Aneuk Jamee, sebuah suku di Indonesia yang tersebar di sepanjang pesisir barat Aceh mulai dari Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya dan Simeulue sering menyebut kota yang terkenal akan kuliner kue pala ini dengan sebutan ‘Taluak’. **MS/ Foto-foto: Agus Budi
KOMENTAR (0)