Hari Pertama Turing PPMKI ‘Jejak Roda Petualang’ Lintasi Lampung

Hari Pertama Turing PPMKI 'Jejak Roda Petualang' Lintasi Lampung

Turing Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia yang bertajuk ‘Jejak Roda Petualang’, secara resmi telah dilepas oleh Kakorlantas Mabes Polri di Kantor Sekretariat Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang terletak di kawasan SCBD Sudirman, Jakarta, pada Rabu (4/5) lalu. Sebanyak 3-an mobil dan 85 peserta turing kemudian menuju persinggahan pertamanya di Lampung.

Selama perjalanan yang melewati jalan bebas hambatan Jakarta-Merak, iring-iringan kendaraan klasik ini berkonvoi dengan rapi, sebelum akhirnya pada pukul 20.00 WIB peserta turing PPMKI ‘Jejak Roda Petualang’ tiba di Lampung untuk istirahat, untuk melanjutkan perjalanan menuju Palembang pada keesokan harinya (5/5).

Hari Pertama Turing PPMKI 'Jejak Roda Petualang' Lintasi Lampung

Salah satu peserta yang sempat ditemui Otoblitzclassic, Ami Seno Sanjaya, mengatakan bahwa meskipun beberapa kali mengalami rintangan seperti tangki bahan bakar yang sempat mampet, namun dirinya tetap bersemangat untuk mengikuti acara turing ini.

Hari Pertama Turing PPMKI 'Jejak Roda Petualang' Lintasi Lampung

“Perjalanan dari Yogyakarta menuju Jakarta bisa dibilang penuh dengan rintangan. Namun, karena memang sudah meniatkan diri untuk mengikuti turing PPMKI dari Jakarta menuju Sabang, semua itu bisa saya lalui,” kata Ami bersemangat saat ditemui di Lampung, Rabu (4/5).

Hari Pertama Turing PPMKI 'Jejak Roda Petualang' Lintasi Lampung

Pria yang ditemani oleh istri dan anaknya ini mengaku saat perjalanan menuju Lampung, yang jalannya memang tidak begitu bagus, pelek kendaraannya mengalami keretakan. “Perjalanan yang berat, tapi asyik. Meski pelek mengalami keretakan, namun tidak menyurutkan niat saya untuk bisa sampai tujuan ke Sabang,” ujar Ami yang mengendarai sebuah Peugeot 203 keluaran tahun 1949 ini.

Hari Pertama Turing PPMKI 'Jejak Roda Petualang' Lintasi Lampung

Bagi Ami, berpetualang dengan mobil klasik itu sangat menarik, karena memerlukan keberanian tersendiri. “Jika kita melakukan perjalanan jarak jauh dengan mobil baru kan sudah biasa. Tapi, tidak semua orang berani berpetualang dengan mengendarai mobil klasik,” pungkasnya sumringah. **MS/ Foto-foto: Agus Budi


<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/xsmGem2i7tE?list=PLTg3NhoKXu3kPMEW1yjlwGQ7dZWfajFsY” frameborder=”0″ allowfullscreen></iframe>
?>

TAGS

KOMENTAR (0)