Classic enthusiast, masih ingat kan dengan cerita kolektor mobil klasik Hartawan ‘Hauwke’ Setyodiningrat yang berniat keliling dunia? Hawke: “Obsesi Saya Keliling Dunia dengan Mobil Klasik!”. Tampaknya, rencana tersebut sedang direalisasikan olehnya, karena pada 14 Mei hingga 6 Juni lalu Hauwke telah melakukan perjalanan dari Malaysia menuju Kamboja untuk melakukan survei sekaligus mengadakan ekspedisi.
“Ekspedisi ini memang sengaja saya lakukan guna mengumpulkan data mengenai jalur-jalur di Asia dan Rusia, sehingga setelah data terasa cukup, saya akan mengajak teman-teman anggota PPMKI (Perhimpunan Penggmemar Mobil Kuno Indonesia) untuk ikut adventure dengan menggunakan mobil klasik,” ujar pria kelahiran Semarang, 26 Maret 1955 ini di sela-sela acara syukuran kepulangannya, di kediamannya Jl Puri Mutiara VI No. 18B, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Rabu (25/6).
Ekspedisi yang diberi nama ‘Happy-Go-Lucky’ ini menempuh jarak perjalanan yang terbilang cukup panjang, yaitu sekitar 6.500 km, dengan rute Malaysia-Thailand-Laos dan berakhir di Kamboja.
Hauwke mengatakan, sebenarnya perjalanan ekspedisi ini rencananya akan berakhir di Rusia. Namun, sadar akan jarak yang memang terbilang cukup jauh, ia pun membagi perjalanan tersebut menjadi 3 etape, yakni etape pertama Malaysia-Thailand-Laos-Kamboja, etape kedua Laos-Cina, dan etape ketiga Cina-Moskow.
Nah, ketika masing-masing etape telah selesai dilaluinya, Hauwke akan kembali ke Jakarta untuk beristirahat dan mengerjakan aktivitas lainnya.
“Saya memang sengaja membagi perjalanan ini menjadi beberapa etape, karena saya tidak ingin terburu-buru mengejar waktu. Sebab, kalau dipaksakan dilakukan dalam satu waktu, nantinya akan terasa sangat lelah dan saya akan stres. Saya ingin perjalanan ini terasa menyenangkan,” jelas Hauwke.
Dalam perjalanan ini, Hauwke menggunakan mobil Toyota Land Cruiser VX keluaran tahun 1996, bersama beberapa temannya sesama anggota PPMKI. Mereka membutuhkan waktu 21 hari lamanya hingga sampai ke destinasi terakhir di Phnom Penh, Kamboja.
Ketika sampai di Kamboja, Hauwke juga tidak langsung membawa pulang mobil tunggangannya. Ia sengaja menitipkan kendaraannya di kantor Kedutaan Besar Indonesia di Phnom Penh, untuk mempermudah melanjutkan perjalanannya di etape kedua nanti.
Selama perjalanan, Hauwke mengaku mendapatkan begitu banyak pengalaman menarik, mulai dari melihat pemandangan alam yang begitu menakjubkan, hingga merasakan keramahan penduduk lokal yang tak ia temukan di kota-kota di Indonesia. Dalam ekspedisi ini, tak jarang pula Hauwke berbaur bersama penduduk asli pedalaman dan menikmati makanan khas daerah setempat.
“Masyarakat di sana sangat ramah, dan situasinya juga aman. Saya tidak merasa khawatir ketika membawa mobil dalam keadaan kaca terbuka di malam hari,” jelas Hauwke.
Tak hanya itu, dalam kegiatan ini Hauwke juga mengadakan kegiatan sosial, dengan memberikan bantuan makanan kepada penduduk lokal di daerah Luang Namtha, Laos. “Kondisi masyarakat di sana sangat memperhatinkan, mereka hidup serba kekurangan. Jangankan untuk makan, banyak anak kecil di sana tidak menggunakan baju hingga berumur 5 tahun,” kata Hauwke. **MS
KOMENTAR (0)