Masa depan kokpit terus dipelajari oleh Hyundai Motor, bertujuan memenuhi kebutuhan pengendara yang ingin lebih ergonomis dan tetap fokus pada jalan raya ketika mengemudi.
Baru-baru ini penelitian mendalam perihal virtual cockpit dikembangkan Hyundai pada kendaraan uji Hyundai i30. Adanya fitur ini memungkinkan pengendara bisa menyesuaikan kebutuhan ketika berkendara.
“Kami memilih i30 untuk mendemonstrasikan bahwa inovasi tak terbatas di kendaraan segmen atas,” ujar Regina Kaiser, Human Machine Interface Senior Engineer at Hyundai Motor Europe Technical Center.
Regina menerangkan bahwa adanya virtual cockpit ini bahwa Hyundai terus mengembangkan teknologi yang membuat mobil semakin intuitif dan ramah bagi penggunanya.
Pengembangan di sekitar kokpit sudah dilakukan sejak tahun 2015 dengan membandingkan kokpit kompetitor. Mengevaluasi di lingkar kemudi dan kokpit seberapa banyak tombol fungsional yang sepatutnya digunakan.
Berlanjut pengembangan ruang kokpit pada tahun 2016, tombol-tombol disirnakan dari lingkar kemudi tergantikan tombol sentuh. Pengembangan ini membuat kemudi resik dan fleksibel. Pengembangan pada tahun 2017 memungkinkan tombol sentuh itu bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Hyundai akhirnya mengganti dengan dua layar.
Pada tahun 2018 Hyundai fokus pada penyempurnaan dan mewujudkan konsep layar sentuh dengan haptic feedback pada lingkar kemudi. Pada tingkat pengembangan lebih lanjut, layar instrumen cluster tergantikan oleh Multi-layer Display (MLD). Tampilan 3 dimensi pada layar memungkinkan pengendara tak terganggu pendaran cahaya ketika berkendara.
Pengembangan langkah baru pada lingkar kemudi telah terintegrasi pada mobil sungguhan. Hyundai bersama Würzburg Institute for Traffic Science (WIVW) mengevaluasi kecenderungan pengendara terganggu akan fitur tersebut.
Meski ada peserta tes yang mengakui masih harus menyesuaikan diri, tapi tidak terlalu mengganggu ketika tengah berkendara. Banyak peserta bahkan memuji desain yang menarik, tampilan dan haptic feedback serta tak menunjukkan sebagai sebuah konsep.
KOMENTAR (0)