Hyundai Recall 77 Ribu Kona EV, Buntut Terjadinya Kebakaran Di Kanada

 

Hyundai Recall 77 Ribu Kona EV, Buntut Terjadinya Kebakaran Di Kanada

Kasus terbakarnya mobil listrik Hyundai Kona baik di Korea Selatan maupun negara lain di Eropa, Cina, dan Amerika, berbuntut panjang. Hyundai tak hanya menarik (recall) semua unit yang ditengarai bermasalah dan rawan terbakar, namun juga harus menghadapi tuntutan class action dari para konsumen pemilik EV ini.

Hyundai Recall 77 Ribu Kona EV, Buntut Terjadinya Kebakaran Di Kanada

Dilansir Reuters pada Rabu (18/11/2020), gugatan tersebut dilayangkan oleh 200 orang pemilik Hyundai Kona listrik ke pengadilan Korea Selatan pekan lalu. Salah seorang pemilik Kona listrik – yang termasuk dalam model yang diidentifikasi bermasalah – bernama Kim dan dua orang pengacara konsumen kepada Reuters mengatakan, para penggugat ingin mendapat kompensasi atas apa yang disebutnya sebagai berkurangnya nilai mobil listrik mereka dan kerugian lainnya.

Hyundai Recall 77 Ribu Kona EV, Buntut Terjadinya Kebakaran Di Kanada

Salah seorang pengacara mengatakan mereka menuntut agar Hyundai Motor memberi ganti rugi 8 juta won atau sekitar Rp 101,18 juta (kurs 1 won = Rp 12,648). Namun, menurutnya, tuntutan bisa meningkat pada saat persidangan.

Para penggugat ingin Hyundai mengganti seluruh paket baterai, sebagai komponen paling mahal dari Kona EV mereka. Mereka pun menolak keras jika Hyundai hanya memperbarui perangkat lunak, seperti yang dinyatakan oleh pabrikan itu saat mengumumkan penarikan (recall).

Hyundai Recall 77 Ribu Kona EV, Buntut Terjadinya Kebakaran Di Kanada

Penarikan (recall) ini bisa mengakibatkan rusaknya reputasi Hyundai dan kondisi keuangan pabrikan. Bahkan masalah tersebut juga dapat mengurangi permintaan konsumen terhadap kendaraan listrik.
“Baterai yang tidak aman itu seperti bom,” ujar seorang pakar baterai di Korea Selatan, Park Chul-wan, kepada Reuters.

Hyundai Recall 77 Ribu Kona EV, Buntut Terjadinya Kebakaran Di Kanada

Kasus kebakaran Hyundai Kona listrik disebut-sebut karena penggunaan baterai bertegangan tinggi yang mengalami masalah. Akibatnya, baterai mengalami korsleting, dan memicu kebakaran. Baterai yang digunakan di mobil itu buatan LG Chem Ltd.

Lembaga keamanan Korea Selatan kini tengah menyelidiki penyebab kebakaran Kona listrik tersebut. Hyundai dan LG Chem bisa merogoh kocek hingga US$ 540 juta atau sekitar Rp 7,62 triliun (kurs US$ 1 = Rp 14.109) jika mereka harus mengganti semua baterai yang terkena dampak. Angka tersebut berdasar perhitungan para analis otomotif.

Hyundai Recall 77 Ribu Kona EV, Buntut Terjadinya Kebakaran Di Kanada

Dalam pernyataan resmi kepada Reuters, Hyundai mengatakan penyebab kebakaran tidak jelas tetapi pihaknya menduga bahwa kerusakan internal mungkin pada komponen baterai. Pabrikan juga menegaskan tengah menyelidiki kasus tersebut dengan pemasoknya bersama kementerian transportasi Korea Selatan.

Meski begitu, Hyundai mengklaim tidak berencana menyisihkan anggaran untuk recall dan mengganti baterai. Sebab, pabrikan ini berharap perbaikan perangkat lunak di mobil itu akan dapat mencegah kebakaran dengan cara mendeteksi masalah.

“Kami terus memantau situasi setelah pembaruan (sistem manajemen baterai) dan kami akan terus mencoba meminimalkan ketidaknyamanan konsumen di masa mendatang,” kata Hyundai, sembari menyebut proses perbaikan diberikan secara gratis.

Hyundai Recall 77 Ribu Kona EV, Buntut Terjadinya Kebakaran Di Kanada

Hyundai harus menarik kembali 74.000 lebih Hyundai Kona listrik di Korea Selatan, Kanada, Eropa, dan beberapa negara lainnya. Penarikan dilakukan setelah ada 16 kasus kebakaran yang terjadi dalam dua tahun terakhir.

Sementara, mobil listrik pengguna baterai buatan LG Chem Ltd, yakni Chevrolet Bolt juga di-recall. Jumlahnya mencapai 68.677 unit. General Motors (GM) dalam pernyataan resmi yang dirilis Jumat (13/11/2020) lalu menyebut sedikitnya ada lima kasus kebakaran yang dilaporkan dan dua orang disebut mengalami cidera ringan dalam kasus tersebut.

Seorang juru bicara LG Chem mengatakan ,”Kami akan bekerja sama dengan Hyundai Motor dan General Motors dan dengan tulus melanjutkan penyelidikan untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari kebakaran itu,”.

Chief Executive Officer LG Chem, Hak Cheol Shin, bulan Oktober lalu kepada Reuters mengatakan sistem baterai sangat kompleks. Menurut dia, bisa saja kasus kebakaran itu disebabkan oleh komponen lain yang dibuat oleh pemasok Hyundai.

“Sebagai pemasok komponen kunci yakni baterai, kami jelas merasa bertanggung jawab. Tetapi sampai penyebab yang jelas dari kebakaran itu benar-benar dipastikan. Sebelum itu, kami tidak dapat mengambil tindakan untuk mengatasi masalah tersebut,” ujarnya lagi.

Bagaimana dengan unit Kona EV di Indonesia?

Hyundai Recall 77 Ribu Kona EV, Buntut Terjadinya Kebakaran Di Kanada

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), selaku agen pemegang merek Hyundai di Indonesia telah memastikan, unit yang dijual di Tanah Air bebas dari penarikan (recall) yang terjadi di Korea Selatan dan sejumlah wilayah lain di dunia, akibat masalah di baterai.

“Seperti diketahui, unit Kona listrik yang ditarik kembali atau di-recall sebagaimana diumumkan (oleh Hyundai Motors) dan diberitakan media massa beberapa waktu lalu, adalah unit-unit yang diproduksi pada pada batch atau periode tertentu. Untuk unit yang ada di Indonesia sendiri tidak termasuk dalam batch produksi yang di-recall tersebut,” papar General Manager Service HMID, Putra Samiaji, saat peluncuran virtual usai dilakukan, Jumat (6/11/2020).

Putra pun menegaskan, meski unit yang dijajakan HMID tak masuk dalam rangkaian penarikan tersebut namun sebagai agen pemegang merek, Hyundai di Indonesia akan bertanggung jawab jika memang ada masalah di Hyundai Kona listrik yang dijual di Tanah Air. “Kami selaku APM selalu bertanggung jawab dengan apa yang kami pasarkan (di Indonesia),” tutupnya.

KOMENTAR (0)